KOMPAS.com - Beberapa wanita mungkin pernah mengeluh soal vagina pegal-pegal setelah bercinta.
Rasa nyeri atau pegal-pegal di area vagina umumnya berlangsung beberapa jam setelah berhubungan seksual.
Namun, beberapa wanita mungkin merasakan keluhan ini hingga 1-2 hari. Rasa nyeri pada vagina juga dapat disertai dengan keluarnya cairan atau darah.
Baca juga: Waspadai Vagina Bau Amis, Ciri-ciri Vaginosis Bakterialis?
Ketahui macam-macam penyebab vagina pegal-pegal setelah bercinta untuk menghindari kondisi ini.
Berikut beberapa kondisi yang menyebabkan vagina sakit atau pegal-pegal setelah berhubungan seks:
Wanita yang kurang terangsang saat pemanasan atau foreplay berisiko mengalami cedera sehingga merasakan vagina pegal-pegal setelah bercinta.
Kurangnya rangsangan membuat vagina cenderung kering sehingga mudah terluka (lecet) ketika terjadi gesekan selama penetrasi.
Jadi, pasangan suami istri sebaiknya meluangkan banyak waktu untuk membangun keintiman dengan pemanasan atau foreplay sebelum melakukan penetrasi.
Kendati demikian, seberapa basah vagina juga bisa dipengaruhi oleh fluktuasi hormon seperti saat menstruasi, hamil, menyusui, atau mengonsumsi pil KB.
Pasangan suami istri juga bisa menggunakan pelumas sebelum bercinta, apabila merasa vagina kurang basah atau terlalu kering.
Baca juga: Normalkah Vagina Terlalu Becek? Berikut Penjelasan Dokter
Posisi bercinta tertentu atau gerakan penetrasi yang terlalu cepat bisa mengakibatkan vagina dan vulva mendapat tekanan ekstra.
Tekanan atau gesekan yang berlebihan pada vagina dan vulva bisa mengakibatkan rasa nyeri dan pegal-pegal.
Dilansir dari Health, penetrasi dari belakang atau doggy style merupakan posisi bercinta yang paling rawan menyebabkan tekanan atau gesekan berlebih pada vagina.
Usahakan untuk selalu berkomunikasi dengan pasangan apabila Anda merasa hubungan seks terlalu kasar.
Beberapa wanita mungkin tidak cocok dengan produk tertentu yang berkaitan dengan hubungan seks, seperti kondom lateks, pelumas, atau sex toys.