Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Ciri-ciri Diabetes Tipe 2 pada Anak yang Harus Diwaspadai Orangtua

Kompas.com - 04/02/2023, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Diabetes tipe 2 umumnya dialami oleh orang dewasa, jarang dialami oleh anak.

Sebab, diabetes tipe 2 termasuk dalam penyakit regeneratif. Artinya, risikonya meningkat seiring bertambahnya usia.

Namun, diabetes tipe 2 pada anak sekarang semakin meningkat. Sehingga, Anda para orangtua harus waspada dengan ciri-ciri diabetes tipe 2 pada anak. 

Baca juga: Bagaimana Mengobati Diabetes Tipe 1 pada Anak?

Menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kasus diabetes pada anak baik tipe 1 dan 2, meningkat 70 kali lipat per Januari 2023 dengan prevalensinya 2 per 100.000 anak usia di bawah 18 tahun.

Sebelumnya, prevalensi kasus diabates pada anak 0,004 per 100.000 pada 2000 dan 0,028 per 100.000 pada 2010.

Dikutip dari WebMD, diabetes tipe 2 pada anak terjadi karena kadar insulin rendah atau sel-sel dalam tubuh anak tidak merespons insulin yang diproduksi pankreas.

Baca juga: 13 Tanda-tanda Diabetes Tipe 1 pada Anak yang Harus Diketahui Orangtua

Insulin adalah hormon yang berfungsi untuk memindahkan gula/glukosa (dihasilkan dari pemecahan karbohidrat di dalam sistem pencernaan) ke dalam sel tubuh agar digunakan sebagai bahan bakar energi.

Kondisi di mana sel tubuh anak tidak merespons insulin, disebut sebagai resisten insulin. Akibatnya, kadar gula dalam darah anak tinggi melebihi normal.

Bagaimana ciri-ciri diabetes tipe 2 pada anak bisa terlihat? Hal tersebut akan diulas secara ringkas dalam artikel ini.

Baca juga: 4 Gejala Diabetes pada Anak Harus Diwaspadai Para Orangtua

 

Ciri-ciri diabetes tipe 2 pada anak

Dikutip dari Healthline, ciri-ciri diabetes tipe 2 pada anak tidak selalu mudah dikenali.

Dalam kebanyakan kasus, penyakit pada anak ini berkembang secara perlahan dan anak tidak merasakan gejala apa pun.

Namun, kebanyakan yang terjadi ciri-ciri diabetes tipe 2 pada anak meliputi berikut:

  • Kelelahan yang berlebihan

Anak tampak sangat mudah lelah atau mengantuk, yang tidak umum. Ini karena perubahan kadar gula darah yang bisa memengaruhi tingkat energinya.

  • Sering buang air kecil

Kadar gula yang berlebihan dalam darah bisa menyebabkan gula berlebihan dalam urin, yang diikuti dengan air.

Baca juga: Diabetes pada Anak di Indonesia Meningkat 70 Kali Lipat

  • Memiliki rasa haus yang berlebihan

Anak yang haus berlebihan berpotensi memiliki kadar gula darah yang tinggi. Ini karena air yang keluar bersama gula dalam urin juga banyak.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau