Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait

Perbaikan Gizi dan Pola Asuh Selama 3 Bulan Sukses Turunkan Stunting

Kompas.com - 09/02/2023, 18:13 WIB

KOMPAS.com - Intervensi gizi merupakan kunci penting untuk menurunkan angka stunting alias kurang gizi kronis pada anak. Bukan cuma membuat perawakan anak menjadi pendek, stunting juga menghambat perkembangan otak.

Salah satu bukti efektifnya intervensi gizi dalam penurunan angka stunting dapat dilihat dari program DASHAT di dua desa di Karawang, Jawa Barat, yang diinisasi PT Nestle Indonesia bersama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan melibatkan pakar dari Institut Pertanian Bogor.

Dalam program ini, 85 anak berusia 1-5 tahun yang masuk kategori stunting dari dua wilayah di Karawang, yaitu Desa Gintungkerta dan Kelurahan Karawang Kulon, diberikan intervensi gizi dan juga edukasi pola asuh untuk orangtua atau pengasuh anak.

Program dijalankan sejak Agustus - Desember 2022, mulai dari persiapan sampai dengan pelaksanaan intervensi.

“Setelah melakukan intervensi gizi selama kurang lebih tiga bulan, program ini memberikan hasil cukup signifikan, dengan tingkat kecukupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat. Peningkatan asupan juga terjadi pada zat besi, zink, dan kalsium,” kata Direktur Corporate Affairs Nestle Indonesia, Sunfintri Rahayu, dalam acara pemamparan hasil program DASHAT di Karawang (8/2/2023).

Baca juga: Bukti Intervensi Gizi Mampu Turunkan Angka Stunting

Sementara itu, angka stunting turun sampai 23 persen, anak dengan berat badan kurang (underweight) turun 17 persen, dan gizi buruk berkurang sampai 50 persen.

Dijelaskan oleh pakar gizi dari IPB, Prof.Ali Khomsan, intervensi gizi yang dilakukan berupa pemberian makanan tambahan yang mengandung karbohidrat, dua jenis protein hewani, sayuran, buah, dan juga susu.

“Pemberian makanan tambahan ini sebanyak 3 kali seminggu dan berlangsung selama 3 bulan. Intervensi gizi berupa pemberian makanan tambahan akan memberi hasil yang lebih baik karena kontribusi gizinya, baik kalori atau proteinnya, lebih lengkap ketimbang suplementasi,” papar Ali.

Dia menambahkan, idealnya program intervensi gizi dilakukan selama enam bulan untuk memberi daya ungkit yang lebih besar pada perbaikan status gizi anak-anak.

“Tetapi program DASHAT yang selama tiga bulan ini ternyata juga bisa memperbaiki gizi peserta program,” imbuhnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+