KOMPAS.com - Intervensi gizi merupakan kunci penting untuk menurunkan angka stunting alias kurang gizi kronis pada anak. Bukan cuma membuat perawakan anak menjadi pendek, stunting juga menghambat perkembangan otak.
Salah satu bukti efektifnya intervensi gizi dalam penurunan angka stunting dapat dilihat dari program DASHAT di dua desa di Karawang, Jawa Barat, yang diinisasi PT Nestle Indonesia bersama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan melibatkan pakar dari Institut Pertanian Bogor.
Dalam program ini, 85 anak berusia 1-5 tahun yang masuk kategori stunting dari dua wilayah di Karawang, yaitu Desa Gintungkerta dan Kelurahan Karawang Kulon, diberikan intervensi gizi dan juga edukasi pola asuh untuk orangtua atau pengasuh anak.
Program dijalankan sejak Agustus - Desember 2022, mulai dari persiapan sampai dengan pelaksanaan intervensi.
“Setelah melakukan intervensi gizi selama kurang lebih tiga bulan, program ini memberikan hasil cukup signifikan, dengan tingkat kecukupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat. Peningkatan asupan juga terjadi pada zat besi, zink, dan kalsium,” kata Direktur Corporate Affairs Nestle Indonesia, Sunfintri Rahayu, dalam acara pemamparan hasil program DASHAT di Karawang (8/2/2023).
Baca juga: Bukti Intervensi Gizi Mampu Turunkan Angka Stunting
Sementara itu, angka stunting turun sampai 23 persen, anak dengan berat badan kurang (underweight) turun 17 persen, dan gizi buruk berkurang sampai 50 persen.
Dijelaskan oleh pakar gizi dari IPB, Prof.Ali Khomsan, intervensi gizi yang dilakukan berupa pemberian makanan tambahan yang mengandung karbohidrat, dua jenis protein hewani, sayuran, buah, dan juga susu.
“Pemberian makanan tambahan ini sebanyak 3 kali seminggu dan berlangsung selama 3 bulan. Intervensi gizi berupa pemberian makanan tambahan akan memberi hasil yang lebih baik karena kontribusi gizinya, baik kalori atau proteinnya, lebih lengkap ketimbang suplementasi,” papar Ali.
Dia menambahkan, idealnya program intervensi gizi dilakukan selama enam bulan untuk memberi daya ungkit yang lebih besar pada perbaikan status gizi anak-anak.
“Tetapi program DASHAT yang selama tiga bulan ini ternyata juga bisa memperbaiki gizi peserta program,” imbuhnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.