Risiko dari pemanfaatan etilen glikol
Beberapa waktu lalu, masyarakat Indonesia dibuat khawatir dengan kasus gagal ginjal akut (acute kidney injury/AKI) yang menyerang anak-anak. Dari sejumlah penelusuran, masalah kesehatan ini diduga muncul karena adanya cemaran etilen glikol pada obat cair atau sirup.
Berdasarkan sejumlah penelitian, cemaran etilen glikol bisa muncul saat polietilen glikol yang digunakan sebagai pengencer obat sirup bereaksi secara kimia. Padahal, etilen glikol sebenarnya lumrah digunakan sebagai bahan tambahan pangan (BTP) asalkan digunakan sesuai standar keamanan dan kesehatan.
Baca juga: BPOM Dalami Sumber Bahan Baku Obat Sirup dengan Etilen Glikol Lebihi Batas Aman
Perlu diketahui, batas keamanan BTP telah ditentukan dalam surat edaran dari Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tentang Penerapan Persyaratan Etilen Glikol dan Dietilen Glikol pada Pangan Olahan Terhadap Sediaan BTP yang dirilis pada Selasa (21/2/2023).
Dalam keterangan itu, disebutkan bahwa batas maksimal etilen glikol dari bahan baku sorbitol/gliserol/propilen glikol masing-masing tidak lebih dari 0,10 persen. Sementara, batas maksimum etilen glikol dari bahan baku polietilen glikol tidak lebih dari 0,25 persen.
Lantas, bagaimana dengan penggunaan etilen glikol sebagai bahan baku plastik PET yang umum digunakan sebagai kemasan pangan, khususnya pada AMDK?
Pakar teknologi polimer dari Departemen Metalurgi dan Material Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia Mochamad Chalid mengatakan etilen glikol pada plastik PET aman digunakan.
Baca juga: Peneliti: Kandungan Etilen Glikol dalam Botol PET Masih Dikategorikan Aman
"Pada saat digunakan sebagai kemasan botol atau galon, plastik PET secara saintifik bisa dikategorikan aman. Sebab, karakteristik utama etilen glikol sudah tidak ada lagi pada saat berganti jadi plastik PET," jelas Mochamad dikutip dari Kompas.com, Selasa (25/10/2022).
Lebih lanjut, Mochamad menjelaskan bahwa katalis dari etilen glikol pada PET dalam jumlah yang sangat sedikit sehingga aman digunakan untuk kemasan makanan dan minuman. Jadi, Anda tidak perlu khawatir mengonsumsi AMDK yang dikemas dari plastik PET.
Namun, pastikan untuk menyimpannya di tempat yang bersih dan sejuk, hindari sinar matahari langsung, serta benda-benda berbau tajam.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.