Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/03/2023, 15:01 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.COM - Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira. Masalah kesehatan ini termasuk penyakit zoonosis, atau penyakit yang ditularkan oleh hewan ke manusia.

Leptospirosis dapat menyebabkan kondisi yang mirip flu ringan atau tanpa gejala. Namun, penyakit ini harus segera dikenali dan ditangani medis.

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui tanda-tanda leptospirosis yang perlu diwaspadai.

Baca juga: Apa Penyebab Leptospirosis? Simak Penjelasan Berikut…

Tanda-tanda leptospirosis

Tidak semua orang yang tertular leptospirosis menunjukkan gejala penyakit ini. Namun, sebagian besar penderita leptospirosis baru merasakan tanda-tanda setelah 2 minggu terinfeksi.

Dikutip dari WebMD, ada sekitar 15 tanda-tanda leptospirosis yang dibagi menjadi 10 gejala awal dan 7 hal yang menunjukkan bahwa kondisi sudah semakin parah.

Berikut tanda-tanda awal leptospirosis yang perlu diketahui:

  1. Demam tinggi hingga 40 derajat celcius
  2. Panas dingin
  3. Sakit kepala
  4. Nyeri otot
  5. Penyakit kuning (kulit dan mata menguning)
  6. Mual
  7. Muntah
  8. Sakit perut
  9. Diare
  10. Ruam kulit

Sementara itu, leptospirosis yang tidak ditangani dalam 3-10 hari akan semakin parah dan berkembang menjadi Sindrom Weil dengan gejala berikut:

  1. Dada terasa sakit atau sesak
  2. Batuk mengeluarkan darah (hemoptisis)
  3. Susah bernapas
  4. Tinja berwarna hitam
  5. Volume urine berkurang

Baca juga: Mengenal Leptospirosis: Penyebab, Gejala, hingga Pencegahan

Beberapa gejala leptospirosis mirip dengan penyakit lain, seperti flu. Karena itu, untuk memastikan kondisi Anda, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Cara penularan leptospirosis

Tikus adalah salah satu hewan yang dapat menularkan penyakit Leptospirosis Tikus adalah salah satu hewan yang dapat menularkan penyakit Leptospirosis

Karena disebabkan oleh bakteri pada hewan atau Leptospira, cara penularan leptospirosis pada manusia yaitu melalui kontak langsung dengan hewan.

Beberapa hewan yang bisa menjadi perantara penyebaran leptospirosis adalah tikus, sapi, anjing, dan babi.

Seseorang dapat terserang leptospirosis, jika terkena urin hewan tersebut atau kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi.

Genangan air di musim penghujan juga perlu diwaspadai karena bisa menjadi tempat bakteri Leptospira berkembang biak dan akhirnya memicu penyebaran leptospirosis.

Dilansir dari Healthline, leptospirosis jarang menyebar di antara manusia. Namun, ibu hamil dapat menurunkan penyakit ini kepada janinnya melalui plasenta.

Bumil yang mengidap leptospirosis juga memiliki risiko keguguran. Pada bayi yang dilahirkan, leptospirosis berisiko menular lewat air susu ibu (ASI) selama menyusui.

Setelah mengetahui tanda-tanda dan cara penularan Leptospirosis, kita perlu lebih menjaga kebersihan, terutama jika harus bersentuhan langsung dengan hewan atau berada di lingkungan dengan sanitasi buruk.

Baca juga: 4 Bahaya Leptospirosis, Penyakit yang Perlu Diwaspadai di Musim Hujan 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com