Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Tersedak dan Faktor Risikonya yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 08/03/2023, 13:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Banyak hal bisa menjadi penyebab tersedak yang menghalangi saluran pernapasan. Dari sebagian pemicunya, yang paling sering berasal dari makanan. 

Jika seseorang tersedak, ia memerlukan bantuan segera untuk menghilangkan sumbatannya.

Dikutip dari Emedicine Health, tersedak adalah kondisi darurat medis karena bisa menyebabkan kematian, jika terjadi penyumbatan total saluran napas.

Baca juga: Bagaimana Tersedak Bisa Menyebabkan Kematian?

Bernafas adalah bagian penting yang membuat kita tetap hidup. Saat kita menarik napas, kita menghirup campuran nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan gas lainnya.

Di paru-paru, oksigen memasuki aliran darah untuk menyebar ke seluruh tubuh. Tubuh kita menggunakan oksigen sebagai sumber bahan bakar untuk membuat energi dari makanan yang kita makan.

Saat seseorang tersedak dengan jalan napas yang tersumbat total, tidak ada oksigen yang bisa masuk ke paru-paru maupun otak.

Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Tersedak yang Perlu Diketahui

Otak yang sangat sensitif terhadap kekurangan oksigen ini akan mulai mati dalam waktu 4-6 menit.

Pada saat inilah pertolongan pertama harus dilakukan. Kematian otak bisa terjadi hanya dalam 10 menit kemudian.

Selanjutnya, dalam artikel ini akan mengulas secara ringkas macam penyebab tersedak yang bisa membuat orang dalam bahaya.

Baca juga: Bayi 40 Hari Meninggal Tersedak Pisang, Kenali Fase Pemberian MPASI

Macam penyebab tersedak

Mengutip Medical News Today, berikut beberapa makanan dan benda lain yang suka tanpa sengaja tertelan dan membuat tersedak:

  • Bakso
  • Tulang ikan
  • Popcorn
  • Permen atau permen karet
  • Kacang-kacangan
  • Buah yang berukuran kecil, seperti kelengkeng, anggur, beri, dan lainnya.
  • Es batu
  • Beterai jam
  • Magnet
  • Koin
  • Peniti atau jarum
  • Kelereng dan mainan kecil lainnya

Benda yang paling umum menjadi penyebab tesedak adalah potongan makanan.

Namun, anak kecil sering juga tersedak karena mainan, koin, dan benda kecil lainnya.

Baca juga: Bayi 40 Hari Meninggal Tersedak, Kapan Bayi Siap Diberi Makan Pisang?

Faktor risiko tersedak

Selain makanan dan benda lain, beberapa kondisi atau penyakit tertentu bisa meningkatkan risiko kita tersedak.

Disari dari Verywell Health dan Sharecare, berikut macam faktor risiko tersedak:

  • Usia di bawah 5 tahun
  • Usia lanjut
  • Penyakit saraf
  • Penyakit yang menyebabkan degenerasi otot, seperti distrofi otot
  • Gangguan pada kerongkongan seperti penyempitan kerongkongan akibat refluks asam kronis (GERD)
  • Kelainan genetik anatomi yang mempengaruhi proses menelan (misalnya bibir sumbing)
  • Cedera yang mempengaruhi proses menelan
  • Menelan potongan makanan yang tidak dikunyah dengan lembut
  • Minum alkohol sebelum atau setelah makan. Alkohol bisa menumpulkan saraf yang membantu kita menelan.
  • Memakai gigi palsu. Gigi palsu membuat kita sulit merasakan apakah makanan sudah dikunyah sepenuhnya atau belum sebelum ditelan.
  • Makan sambil berbaring, berbicara, tertawa, atau makan terlalu cepat.
  • Berjalan, bermain, atau berlari dengan makanan atau benda di mulut.

Dengan begitu, penting untuk kita selalu berhat-hati saat makan atau meletakkan suatu benda di mulut.

Para orang tua juga harus selalu mengawasi anak saat bermain atau makan karena di usia yang masih balita mereka suka penasaran dengan memasukkan segala sesuatu ke mulut mereka.

Baca juga: 5 Penyebab Tersedak, Cara Mengatasi, dan Tanda Bahayanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau