KOMPAS.com - Banyak jenis gangguan pernapasan yang mana penyebabnya bisa berbeda-beda.
Mengutip Physiopedia, gangguan pernapasan adalah bentuk penyakit atau gangguan pada saluran udara dan paru-paru yang memengaruhi kemampuan manusia bernapas.
Ini bisa terjadi karena sistem pernapasan terinfeksi oleh virus atau paparan zat asing.
Baca juga: 8 Jenis Gangguan Pernapasan dan Gejalanya yang Harus Diwaspadai
Respons dari infeksi tersebut menyebabkan hiperemia dan pembengkakan pada lapisan mukosa, lalu mengakibatkan Anda kesulitan bernapas bisa hingga tingkat hipoventilasi.
Mengutip Verywell Health, faktor genetika dan lingkungan bisa menjadi penyebabnya. Namun, merokok adalah penyebab utama dari banyak jenis gangguan pernapasan atau penyakit paru-paru ini.
Artikel ini selanjutnya akan mengulas tentang berbagai jenis gangguan pernapasan dan penyebabnya.
Baca juga: Kenali Penyebab Gangguan Pernapasan yang Harus Diwaspadai
Mengutip Verywell Health, jenis gangguan kesehatan pernapasan yang paling umum meliputi asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), fibrosis kistik, kanker paru-paru, tuberkulosis (TBC), bronkitis, pneumonia, dan emfisema.
Berikut pengertian dari masing-masing gangguan pernapasan tersebut:
Baca juga: Tanda-tanda Gangguan Pernapasan yang Harus Diwaspadai
Disari dari Verywell Health, Emoha, dan Visible Body, berikut penyebab gangguan pernapasan dari masing-masing jenis:
Penyebab asma diyakini ada faktor genetik yang kuat ditambah hipersensitivitas dan paparan zat pemicu.
Zat pemicu ini bisa meliputi cuaca dingin, stres, aktivitas fisik menguras energi (olahraga), asap rokok, dan polusi.
Penyebab gangguan kesehatan paru-paru ini adalah paparan jangka panjang dari zat yang mengiritasi dan merusak paru-paru.
Zat itu meliputi asap rokok, asap kendaraan, asap limbah pabrik, abu vulkanik, dan polutan lainnya.
Baca juga: 14 Penyebab Sesak Napas, Tak Hanya Gangguan Pernapasan
Penyebab Fibrosis kistik adalah mutasi DNA yang menyebabkan akumulasi lendir yang kental dan lengket secara abnormal di paru-paru dan sistem pencernaan.
Kerusakan sel akibat menghirup bahan kimia berbahaya untuk jangka panjang adalah penyebab kanker paru-paru.
Itu bisa meliputi kebiasaan merokok atau menjadi perokok pasif. Bisa juga karena paparan bahan kimia industri, polusi udara, dan radon.
Agen ini merusak sel paru-paru yang sehat dan mengubahnya menjadi sel kanker melalui mutasi berbahaya.
Baca juga: 6 Herbal untuk Mengobati Gangguan Pernapasan yang Mematikan
Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan dari orang ke orang.
TBC sangat menular dan menyebar di udara melalui droplet pernapasan atau partikel kecil yang dikeluarkan saat bernapas, batuk, atau bersin.
Anda dapat tertular TBC dengan menghirup bakteri dari seseorang yang memiliki infeksi aktif.
Orang dengan infeksi laten tidak melepaskan bakteri dalam droplet pernapasan, sehingga tidak menular.
Salah satu penyebab bronkitis yang signifikan adalah kerusakan yang terjadi pada saluran udara.
Kerusakan tersebut dapat terjadi karena:
Baca juga: Bisa Merenggut Nyawa, Kenali Gejala Sindrom Gangguan Pernapasan Akut
Pneumonia terjadi karena infeksi dari beberapa jenis berikut:
Merokok adalah kontributor utama emfisema, tetapi paparan polutan dan bahan kimia lain juga dapat menyebabkannya.
Penyebab utama lainnya adalah gen Anda. Jika keluarga Anda memiliki atau menderita emfisema, ada kemungkinan Anda juga mewarisinya.
Usia dan obesitas juga merupakan faktor risiko dari jenis gangguan kesehatan paru-paru ini.
Sebagian besar penyebab gangguan pernapasan adalah kerusakan sel yang berlebihan yang disebabkan oleh merokok atau paparan bahan kimia.
Sehingga, penting mempertahankan gaya hidup sehat dan rajin cek kesehatan ke dokter untuk menjaga kesehatan paru-paru dan mencegah penyakit pernapasan.
Baca juga: Mengenal TTN, Gangguan Pernapasan pada Bayi Baru Lahir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.