KOMPAS.com - Pernahkah Anda mengenal tentang pelumas vagina untuk menambah kepuasan bercinta?
Pelumas berfungsi untuk mengurangi gesejkan pada vagina sehingga hubungan seks lebih nyaman. Pelumas juga berguna untuk meminimalisir rasa sakit atau iritasi.
Pada dasarnya, vagina secara alami menghasilkan pelumas untuk membantu melancarkan aktivitas seksual.
Jika pelumas alami tidak cukup, Anda bisa menggunakan pelumas buatan untuk membuat aktivitas seksual lebih nyaman.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, vagina akan menghasilkan pelumas alami saat mendapatkan rangsangan seksual.
Namun, vagina juga bisa mengering sehingga pelumas yang dihasilkan tidak cukup untuk menciptakan kenyamanan saat bercinta.
Seiring bertambahnya usia, jaringan vagina juga menipis.
Selama dan setelah menopause, tubuh memproduksi lebih sedikit estrogen, yang menyebabkan sekresi pelembab lebih sedikit dan dapat membuat vagina terasa kering.
Secara umum, ada beberapa kondisi tertentu yang membuat seseorang butuh pelumas saat bercinta. Berikut kondisi tersebut:
Baca juga: 4 Posisi Seks untuk Menghindari Nyeri pada Pengidap Endometriosis
Umumnya, ada tiga jenis pelumas yang biasa dijual di pasaran. Berikut jenis pelumas tersebut:
Pelumas berbahan dasar minyak cenderung paling tahan lama. Tapi jangan gunakan dengan kondom lateks atau bendungan gigi karena minyak memecah lateks, membuat kondom lebih mudah robek.
Pelumas berbasis silikon bertahan lebih lama dari pelumas berbasis air dan aman untuk semua jenis kondom.
Pelumas berbahan dasar air biasanya paling nyaman dan tidak menimbulkan iritasi. Namun, pelumas ini lebih cepat kering.
Jika Anda tidak punya banyak waktu untuk membeli pelumas yang biasa dijual di toko, ada beberapa bahan rumahan yang bisa Anda gunakan sebagai pelumas alternatif.
Di antaranya minyak kelapa, minyak biji rami, minyak biji anggur, minyak zaitun extra virgin, minyak sayur, dan minyak bunga matahari.
Anda juga tidak disarankan menggunakan bahan berikut sebagai pelumas saat bercinta:
Jauhi mentega, putih telur, minyak ikan, dan yogurt. Protein hewani dapat mengganggu bakteri sehat dan menyebabkan iritasi dan infeksi vagina.
Sampo dan sabun tangan memiliki pH basa. PH vagina secara alami bersifat asam. Ketidakcocokan ini dapat menyebabkan vagina terbakar dan, terkadang, infeksi.
Pelembab kulit sering kali mengandung wewangian dan bahan-bahan lain yang mengiritasi.
Apalagi, bahan-bahan tersebut cenderung mengering terlalu cepat jika Anda mencoba menggunakannya sebagai pelumas.
Baca juga: Tak Selamanya Nikmat, Ini 4 Bahaya Terlalu Banyak Bercinta
Bakteri di mulut Anda berbeda dari yang ada di vagina Anda. Jika bakteri dari liur terkena vagina, hal ini bisa menyebabkan infeksi.
Memperkenalkan bakteri mulut ke sana dapat menyebabkan infeksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.