Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Telur Per Hari: Cara Mudah dan Murah Mengatasi Stunting menurut Ahli

Kompas.com - 05/04/2023, 09:01 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Stunting masih mengintai anak-anak, terutama mereka yang tumbuh di negara berkembang.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan yang terjadi karena kurangnya gizi kronis sejak masa kehamilan hingga anak mencapai usia dua tahun, atau pada 1.000 hari pertama kehidupan.

Stunting terjadi sejak anak masih berada dalam kandungan dan biasanya baru terlihat saat si kecil menginjak usia dua tahun.

Stunting bisa meningkatkan angka kematian, mengganggu tumbuh kembang, meningkatkan risiko beragam penyakit, serta membuat postur tubuh anak tidak maksimal saat dewasa.

Baca juga: Kerap Mengintai Anak, Pahami Gejala Stunting dan Cara Mencegahnya

Bagaimana cara mengatasi stunting?

Melansir laman Kementerian Kesehatan, ada banyak faktor penyebab stunting. Namun, pemicu utama gangguan gizi kronis ini lantaran kurangnya asupan gizi selama masa kandungan hingga masa balita.

Nah, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil, Anda bisa memberi anak sebutir telur setiap hari untuk bayi usia 6-9 bulan.

Pemberian telur ini menyesuaikan usia, misalkan pada usia bayi 9 bulan sampai 1 tahun, kebutuhan telur per hari meningkat menjadi 1,5 butir. Dan, 2 butir per hari untuk anak di atas 1 tahun. 

Merujuk penelitian yang dipublikasikan di Medical News Today, memberi makan satu telur per hari kepada anak balita selama 6 bulan dapat mengurangi risiko stunting.

Penelitian yang dilakukan ahli dari Washington University menemukan, prevalensi terhambatnya pertumbuhan dapat berkurang 47 persen dengan konsumsi asupan satu butir telur setiap hari.

Riset tersebut merupakan uji coba terkontrol secara acak yang melibatkan anak usia enam hingga sembilan bulan dari Equador, Amerika Selatan.

Equador sengaja dipilih dalam riset tersebut karena sekitar 23 persen anak di bawah usia lima tahun mengalami gangguan pertumbuhan, dan sekitar 6 persen kekurangan berat badan.

Dalam penelitian tersebut, anak-anak dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama diberi makan satu butir telur setiap hari selama 6 bulan, sedangkan kelompok lainnya tidak diberi makan telur (kontrol).

Dari hasil uji coba, peneliti menemukan bahwa anak-anak yang diberi makan telur memiliki skor tinggi dan berat badan yang lebih baik untuk anak seusianya daripada kelompok kontrol.

Hasil uji coba juga menemukan, konsumsi telur setiap hari mengurangi prevalensi terhambatnya pertumbuhan sebesar 47 persen, sedangkan prevalensi kekurangan berat badan berkurang sebesar 74 persen.

Baca juga: Apakah Daun Kelor dapat Mencegah Stunting? Begini Kata Dokter...

Kandungan nutrisi telur

Telur memang memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap. Satu butir telur utuh mengandung gizi berikut:

  • Kalori: 78
  • Lemak: 5 gram
  • Natrium: 62 miligram
  • Karbohidrat: 0,6 gram
  • Gula: 0,5 gram
  • Protein: 6 gram
  • Kolin: 147 miligram.

Dari segi vitamin dan mineral, telur mengandung vitamin D yang penting untuk penyerapan kalsium, fosfor, vitamin A (untuk kesehatan penglihatan, kulit, dan pertumbuhan sel.

Telur juga mengandung dua vitamin B kompleks yang dibutuhkan tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi.

Telur juga merupakan sumber riboflavin, selenium, dan kolin yang sangat baik.

Baca juga: 14 Makanan Sumber Zat Besi yang Bisa Mencegah Stunting pada Anak

Apakah telur aman untuk anak?

Meski tinggi nutrisi, telur juga dikenal kaya kolesterol. Kabar baiknya, kolesterol dalam telur tidak memiliki pengaruh signifikan pada anak-anak asalkan dikonsumsi dalam batas wajar.

Ahli dari American Heart Association merekomendasikan kolesterol yang boleh dikonsumsi setiap hari sebaiknya kurang dari 300 miligram, di mana satu telur besar hanya mengandung 187 miligram kolesterol.

Dengan kata lain, satu butir telur setiap hari masih aman dikonsumsi anak-anak untuk pencegahan dan penanganan stunting.

Selain itu, Anda juga perlu memastikan bahwa telur yang diberikan untuk si kecil sudah dimasak dengan matang. Tujuannya untuk menghindari kontaminasi bakteri Salmonella.

Baca juga: Perbedaan Protein Hewani dan Nabati untuk Mencegah Stunting pada Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau