Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Alasan Kenapa Petasan Berbahaya untuk Kesehatan

Kompas.com - 20/04/2023, 19:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Meskipun menyenangkan untuk dimainkan dan dilihat, petasan bisa memberikan efek buruk untuk kesehatan.

Asap petasan yang terhirup bisa memicu gangguan pernapasan, bahkan bisa menyebabkan serangan jantung pada mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung.

Selain berbahaya untuk pernapasan, petasan juga akan memberikan efek negatif pada pendengaran, penglihatan, hingga memicu gangguan tenggorokan.

Untuk lebih jelasnya, ketahui alasan kenapa petasan berbahaya untuk kesehatan berikut ini.

Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Mengobati Luka Bakar karena Petasan

Alasan kenapa petasan berbahaya untuk kesehatan

Berikut adalah beberapa alasan kenapa petasan berbahaya untuk kesehatan yang perlu diketahui.

  • Meningkatkan risiko gangguan pernapasan

Dilansir dari Republic of the Philippines Department of Health, petasan yang dinyalakan meningkatkan level polutan berbahaya (SPM), karbon monoksida (CO), NOx, hidrokarbon, dan sulfur dioksida (SO2) di dalam udara meningkat.

Paparan terhadap udara yang sudah tercemar tersebut akan membahayakan untuk kesehatan, khususnya pada ibu hamil, anak-anak, serta orang-orang yang memiliki riwayat penyakit asma.

Sedangkan menurut Wisconsin Department of Natural Resources, paparan terhadap asap petasan dalam jangka pendek dapat meningkatkan risiko penyakit paru-paru, asma dan bronkitis akut, serta infeksi pernapasan.

Paparan asap petasan dalam jangka pendek pada orang-orang yang memiliki riwayat penyakit jantung bisa memicu terjadinya serangan jantung dan aritmia atau gangguan irama jantung.

Baca juga: 3 Perbedaan Serangan Jantung dan Henti Jantung yang Perlu Diperhatikan

  • Meningkatkan risiko gangguan pendengaran

Petasan memiliki suara yang sangat keras dan terkadang melebihi 140 desibel (dB).

Padahal, suara dengan kekuatan melebihi 85 dB bisa merusak pendengaran.

Kondisi ini kemudian akan meningkatkan risiko kecemasan, gangguan pendengaran yang bersifat sementara atau permanen, tekanan darah tinggi, dan gangguan tidur.

Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, menyalakan petasan bisa meningkatkan risiko terkena luka bakar, khususnya pada area jari, tangan, dan kaki.

Petasan memiliki temperatur yang sangat tinggi, bahkan hingga 15 kali lebih panas dari air yang mendidih.

Beberapa orang hanya akan mengalami luka bakar minor yang bisa diatasi dengan menggunakan salep dan umumnya akan membaik dalam beberapa hari.

Namun, banyak juga ditemui korban yang mengalami luka bakar yang cukup parah sehingga menyebabkan luka permanen pada beberapa bagian tubuh, bahkan hingga menyebabkan kematian.

Baca juga: 7 Komplikasi Luka Bakar yang Harus Diwaspadai

  • Meningkatkan risiko gangguan penglihatan

Menurut American Academy of Ophthalmology (AAO), petasan bisa memicu kerusakan pada bola mata, abrasi kornea, dan ablasio retina.

Kondisi ini kemudian bisa merusak penglihatan secara permanen dan meningkatkan risiko kebutaan.

Selain membahayakan kondisi fisik, petasan yang dinyalakan juga bisa berakibat negatif terhadap kesehatan mental.

Dilansir dari Prevention, suara yang disebabkan oleh petasan bisa sangat mengejutkan sehingga memicu serangan cemas pada beberapa orang.

Suara tersebut mirip dengan suara tembakan sehingga membuat penderita merasa bahwa keselamatannya terancam.

Suara petasan juga akan memicu gangguan tidur, khususnya ketika petasan dinyalakan pada malam hari.

Mengingat alasan kenapa petasan berbahaya untuk kesehatan tersebut, Anda perlu melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan, seperti menggunakan pelindung tangan atau wajah, ketika menyalakan petasan.

Hindari juga memberikan petasan pada anak-anak, dan sebisa mungkin tidak menyalakan petasan di dekat anak-anak atau kelompok berisiko.

Anda juga diimbau untuk segera mencari bantuan medis ketika mengalami gangguan kesehatan tertentu efek petasan, sehingga bisa segera diberikan pertolongan medis yang tepat.

Bacaa juga: 2 Perbedaan antara Kecemasan dan Depresi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau