Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/04/2023, 17:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Konstipasi atau sembelit adalah kondisi yang normal pada terjadi pada anak, khususnya pada anak yang sedang melakukan toilet training atau memiliki perubahan pola makan.

Namun, kondisi ini akan menyebabkan rasa tidak nyaman serta rasa sakit, khususnya ketika buang air besar.

Sembelit pada anak yang tidak segera diatasi bisa bertambah parah. Untuk itu, ketahui gejala dan cara mengatasi sembelit pada anak berikut ini.

 Baca juga: Benarkah Makan Keju Terlalu Banyak Sebabkan Konstipasi? Ini Faktanya

Gejala sembelit pada anak

Dilansir dari NHS, ada beberapa gejala sembelit pada anak yang perlu diwaspadai, seperti:

  • Belum buang air besar setidaknya tiga kali dalam seminggu terakhir
  • Tinja yang dikeluarkan berukuran besar dan memiliki tekstur keras
  • Tinja yang dikeluarkan terlihat kecil-kecil seperti kotoran kambing atau berbentuk seperti pelet
  • Anak mengejan atau mengalami rasa sakit ketika buang air besar
  • Mengalami pendarahan selama atau setelah buang air besar karena tinja yang dikeluarkan berukuran besar dan bertekstur keras
  • Mengalami penurunan nafsu makan atau sakit perut namun berangsur membaik setelah buang air besar

Selain itu, anak yang berusia lebih dari satu tahun dan memiliki bekas kotoran yang basah atau berwarna pucat juga merupakan gejala sembelit.

Baca juga: 6 Komplikasi Sembelit yang Berlangsung Lama Harus Diwaspadai

Cara mengatasi sembelit pada anak

Menurut Cleveland Clinic, sembelit pada anak umumnya bukan merupakan kondisi medis yang serius.

Meskipun begitu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meringankan gejala yang muncul, seperti:

  • Mengubah asupan makanan yang dikonsumsi, seperti menambahkan buah-buahan dan sayur agar tubuh mendapatkan asupan serat yang diperlukan
  • Minum air putih dengan jumlah yang lebih banyak, namun konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter jika akan memberikan jus buah pada anak
  • Menuntun anak untuk buang air besar secara teratur, khususnya setelah makan, termasuk dengan cara memberikah hadiah setelahnya
  • Menghentikan toilet training, atau belajar untuk menggunakan toilet sendiri, hingga sembelit yang dialami sembuh

Meskipun bukan merupakan kondisi yang serius, sembelit pada anak juga bisa menjadi gejala dari penyakit lainnya sehingga perlu dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut.

Selain itu, jika tidak diatasi dengan segera, tinja yang tidak dikeluarkan akan bertahan di dalam usus besar dalam waktu yang lama sehingga bertambah besar, keras, dan kering.

Kondisi ini kemudian akan membuat buang air besar terasa menyakitkan dan membuat anak cenderung menahan untuk mengeluarkannya.

Meskipun mengetahui gejala dan cara mengatasi sembelit pada anak sangat dianjurkan, Anda tetap diimbau untuk mencari bantuan medis ketika kondisi ini berlangsung dalam waktu lebih dari dua minggu dan tidak kunjung membaik.

Dengan begitu, anak bisa mendapatkan pengobatan serta perawatan yang diperlukan untuk sembelit yang dialami.

Baca juga: Kapan Anak Demam Harus Cek Darah?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com