Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Makan Keju Terlalu Banyak Sebabkan Konstipasi? Ini Faktanya

Kompas.com - 19/08/2022, 13:35 WIB
Ria Apriani Kusumastuti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keju mozzarella adalah salah satu jenis keju yang sangat populer baru-baru ini. Bahkan, tidak ada hidangan yang tidak luput diberi taburan keju mozzarella.

Keju sendiri memiliki banyak kandungan nutrisi yang akan sangat berguna untuk tubuh.

Salah satunya adalah kandungan antiinflamasi yang dimilikinya.

Melansir Healthline, produk olahan susu, seperti yoghurt dan keju, sangat berguna untuk kesehatan jantung karena kandungan nutrisi dan antiinflamasi yang dimiliki.

Meskipun begitu, mengonsumsi keju dipercaya bisa menyebabkan konstipasi.

Baca juga: 13 Makanan Antiinflamasi untuk Bantu Melawan Peradangan


Makan keju bisa menyebabkan konstipasi

Mayo Clinic mendefinisikan konstipasi sebagai kesulitan yang dialami seseorang, baik tidak bisa sama sekali atau jarang, untuk buang air besar dengan lancar.

Seseorang yang mengalami konstipasi juga dideskripsikan mengalami frekuensi buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Belanda yang tercantum pada Nutrients Journal pada tahun 2020, makan keju bisa menyebabkan konstipasi.

Hal ini diakibatkan oleh tidak adanya kandungan serat di dalam keju sehingga memakan makanan yang mengandung susu bisa menyebabkan konstipasi.

Penyebab konstipasi

Meskipun keju bisa menjadi salah satu penyebab konstipasi, ada banyak penyebab lainnya.

Cleveland Clinic menyebutkan bahwa konstipasi juga disebabkan oleh pola makan yang tidak melibatkan konsumsi serat, air, dan cairan lainnya sehingga keju tidak bisa disalahkan sepenuhnya.

Tidak hanya itu saja, Cleveland Clinic juga menyebutkan bahwa stres, umur, dan perilaku tertentu juga bisa menyebabkan konstipasi.

Baca juga: 5 Kebiasaan yang Menyebabkan Sembelit Tidak Hanya Kurang Serat

Mengatasi konstipasi

Konstipasi bukan masalah serius yang akan mengancam nyawa, namun tetap bisa membuat seseorang menjadi tidak nyaman.

Konstipasi bisa dicegah dan disembuhkan dengan mengubah pola makan dan gaya hidup, seperti yang direkomendasikan oleh Cleveland Clinic berikut ini.

  • Mengurangi konsumsi keju

Meskipun keju bukan merupakan penyebab utama konstipasi, konsumsi keju per hari tetap harus dihindari.

Keju memang berguna untuk tubuh, namun makan keju terlalu banyak juga bisa menimbulkan beberapa masalah kesehatan, termasuk membuat tubuh kekurangan asupan serat.

Tidak hanya keju saja, namun konsumsi susu dan produk olahan susu lainnya juga perlu dihindari.

  • Mengonsumsi makanan yang kaya serat

Selain mengurangi konsumsi keju yang dimakan per hari, asupan serat tambahan juga diperlukan untuk membantu mencegah dan menyembuhkan konstipasi.

Beberapa jenis makanan yang kaya akan serat, seperti buah, sayur, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan kacang polong, bisa ditambahkan dalam menu sehari-hari.

Baca juga: 20 Makanan yang Mengandung Serat Tinggi

  • Mencari pertolongan medis

Konstipasi memang tidak akan mengancam nyawa, namun bisa menjadi salah satu gejala penyakit tertentu, termasuk sindrom iritasi usus atau irritable bowel syndrome (IBS).

Untuk mengetahui apakah konstipasi yang dirasakan merupakan gejala IBS, maka Anda perlu mengunjungi dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Studi Ungkap Hanya 27 Persen Burnout Disebabkan oleh Tekanan Kerja
Studi Ungkap Hanya 27 Persen Burnout Disebabkan oleh Tekanan Kerja
Health
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Health
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
Health
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Health
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Health
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Health
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Health
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Health
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Health
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Health
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Health
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau