KOMPAS.com - Momen idul fitri atau lebaran selalu diwarnai dengan kegiatan bermaaf-maafan. Ya, bermaaf-maafan telah menjadi tradisi saat momen lebaran tiba.
Sebenarnya, saling memaafkan seperti yang terjadi di momen lebaran bukan sekadar tradisi belaka. Banyak riset membuktikan bahwa memaafkan memiliki manfaat kesehatan.
Penelitian yang dilakukan psikolog dari Amerika, Everett L. Worthington, menemukan bahwa memaafkan bisa mengubah kondisi emosi kita.
Emosi juga berpengaruh signifikan pada kesehatan tubuh kita.
"Emosi kita berpengaruh pada kesehatan mental, dan kesehatan mental berhubungan langsung dengan kesehatan fisik,” ucap Worthington.
Baca juga: Kenapa Ada Orang Stres dan Depresi saat Libur Lebaran Tiba?
Secara rinci, berikut manfaat memaafkan untuk kesehatan:
Tidak bisa memaafkan menumbuhkan perasaan marah, permusuhan, dan stres, yang tentunya berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik.
Sebuah studi yang diterbitkan pada April 2016 dalam jurnal Annals of Behavioral Medicine menemukan bahwa berapa pun usianya, orang yang mampu memaafkan mengalami penurunan persepsi terhadap stres yang dialami.
Kondisi ini juga menurunkan tekanan psikologis.
"Memaaafkan merupakan salah satu respon yang efektif untuk mengurangi persepsi stres dan meningkatkan kesehatan," ucap Worthington.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.