Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Trauma Bonding, Penyebab Korban KDRT Bertahan dengan Pelaku

Kompas.com - 29/04/2023, 09:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Dalam hal ini, pelaku bisa melakukan berbagai hal yang membuat korban merasa dicintai.

2. Mendapatkan kepercayaan

Pelaku kekerasan dapat melakukan tindakan tertentu agar dianggap dapat dipercaya. Jika korban meragukan kepercayaan mereka, mereka bisa saja marah dan merasa tersinggung.

3. Mengkritik korban

Pelaku seringkali mengkritik korban hingga korban bahkan menyalahkan dirinya sendiri. Dalam banyak kasus, korban menjadi percaya bahwa mereka pantas dikritik, bahkan ketika mereka tidak melakukan kesalahan apa pun.

4. Memanipulasi Korban

Pelaku kekerasan mempertahankan perilakunya sendiri dengan memanipulasi korbannya.

Ketika seorang korban mencoba untuk menentang perlakuan tidak adil yang didapatkannya, pelaku bisa saja mengelak dan membuat alasan bahwa hal buruk yang dialaminya adalah akibat dari perbuatan korban itu sendiri.

Mereka bisa meyakinkan korban bahwa kekerasan yang dialaminya adalah hal normal dan tidak ada yang salah dengan itu.

Baca juga: Kenali Apa Itu Anxiety dan Cara Mengatasinya

5. Menyenangkan pelaku

Setelah berulang kali mengalami kekerasan atau pelecehan, korban akan mencoba mempertahankan diri dengan fawn respons.

Fawn respon merupakan bentuk pertahanan diri dengan cara menyenangkan pelaku.

6. Ketegangan psikologis

Korban kekerasan bisa mengalami tekanan psikologis yang parah. Namun dalam tahan ini, korban bisa mengalami amti rasa emosional, merasa seolah-olah kehilangan siapa diri mereka, menarik diri dari orang dan aktivitas, dan bahkan keinginan untuk bunuh diri.

Sikulus tersebut akan berulang hingga korban selalu memiliki alasan untuk kembali memaafkan pelaku dan memilih untuk tetap hidup bersama mereka hingga insiden kekerasan lainnya terus terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com