KOMPAS.com - Berkeringat adalah hal yang wajar karena merupakan mekanisme alami tubuh untuk menurunkan suhu yang terlalu tinggi.
Namun, Anda bisa memiliki produksi keringat yang berlebihan, meskipun cuaca tidak panas atau ketika tidak sedang melakukan aktivitas tertentu, sehingga meningkatkan rasa tidak nyaman.
Untuk itu, ketahui cara mengobati keringat berlebihan secara alami dan medis berikut ini.
Baca juga: Mengapa saat Cuaca Panas Tubuh Kita Menghasilkan Keringat?
Dilansir dari Mayo Clinic, ada beberapa cara mengobati keringat berlebihan secara alami yang bisa dicoba, seperti:
Beberapa cara tersebut merupakan langkah awal yang bisa dilakukan untuk mengurangi produksi keringat berlebih.
Baca juga: 4 Penyebab Keringat Berlebihan di Wajah dan Cara Mengatasinya
Keringat berlebih yang muncul terkadang tidak bisa diatasi hanya dengan melakukan perubahan kebiasaan saja.
Terkadang, kondisi ini perlu diatasi secara medis, khususnya ketika sudah mengganggu kehidupan sehari-hari.
Menurut WebMD, dokter biasanya akan mencari tahu penyebab keringat berlebih dan merekomendasikan salah satu atau gabungan dari beberapa cara mengobati keringat berlebihan secara medis, seperti:
Melakukan beberapa perawatan secara medis di atas bisa mengurangi keringat berlebihan. Namun, tidak menjamin bahwa kondisi yang dialami akan sembuh sepenuhnya.
Produksi keringat yang berlebihan merupakan kondisi yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama sehingga perlu melakukan beberapa cara mengobati keringat berlebihan secara teratur, baik secara alami dan secara medis.
Meskipun begitu, Anda tetap diimbau untuk mencari bantuan medis ketika keringat berlebih muncul secara tiba-tiba karena bisa jadi merupakan gejala dari penyakit tertentu yang lebih serius.
Baca juga: Apa Akibatnya Jika Terlalu Banyak Keringat Dikeluarkan oleh Tubuh?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya