Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2023, 11:54 WIB
Niken Monica Desiyanti,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) sangat erat kaitannya dengan kebiasaan merokok. Penyakit ini dapat mengalami perburukan yang mengancam nyawa. Namun gejala penyakit PPOK sering diremehkan.

Seperti yang dialami oleh Ariyanto, pengidap PPOK yang juga mantan perokok aktif ini menceritakan mengalami gejala batuk berdahak selama 6 tahun terakhir. Namun ia menganggapnya hal itu sebagai batuk biasa akibat kebiasaan merokok.

“Sebelum didagnosis PPOK saya sering batuk berdahak kerkepanjangan, sesak napas, dan merasa lelah saat aktivitas di luar,” katanya saat ditemui di acara Peresmian Digital Platform EducAIR dan Kampanye Peduli Paru OK yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia dan GSK di Jakarta Selatan (29/5/23).

Meski awalnya abai dan menggap hal tersebut merupakan batuk biasa, Ariyanto memutuskan untuk memeriksakan diri ketika mengalami anfal atau serangan sesak napas berat saat bekerja.

“Sampai pada Februari yang lalu saya anfal dan dilarikan ke IGD dan teridentifikasi PPOK grade D," tutur pria yang mengaku sudah merokok sejak duduk di kelas 2 SMP ini.

Baca juga: 8 Gejala PPOK yang Perlu Diwaspadai

PPOK atau penyakit paru obstruktif kronis merupakan peradangan paru jangka panjang yang membuat saluran pernapasan dipenuhi lendir dan dahak. Penyakit ini rentan terjadi pada perokok aktif seperti Ariyanto.

“Saya perokok berat, bisa dua sampai tiga bungkus perhari. Ketika dideteksi PPOK Februari kemarin, saya baru stop,” ujarnya.

Dianggap batuk biasa

Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan Konsultan Asma Triya Damayanti, mengungkapkan bahwa banyak penderita PPOK sering mengalami hal yang sama dengan Ariyanto, menanggap keliru gejala yang muncul.

“Pasien mungkin keliru menganggap gejala PPOK sebagai proses penuaan normal, kondisi kebugaran fisik pasien, atau konsekuensi dari merokok," jelasnya.

Halaman:

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com