Anak-anak yang orang tuanya menggunakan narkoba atau alkohol tiga kali mungkin mengalami kekerasan dan empat kali lebih mungkin untuk diabaikan dibandingkan dengan anak-anak yang orang tuanya tidak menggunakan narkoba atau alkohol (Wells & Wright, 2004).
Paparan langsung dari ibu ke anak di dalam rahim hanyalah salah satu cara anak-anak dapat terpapar sabu-sabu.
Ketika sudah lahir, bayi juga dapat terpapar sabu-sabu karena kecenderungan mereka suka memasukkan segala sesuatu ke mulutnya tanpa tahu bahayanya.
Anak bisa memasukkan sesuatu yang sudah tercemar sabu ke dalam mulutnya. Sehingga, secara tidak langsung ia juga akan menelan sabu yang tertinggal di sana.
Efek samping paparan sabu pada anak bisa sangat serius karena tubuh mereka belum berkembang sempurna, sehingga memiliki waktu yang lebih lama untuk memproses dan menghilangkan efek sampingnya.
Baca juga: Efek Samping Paparan Rokok Elektrik pada Perokok Pasif
Anak-anak dapat mengembangkan penyakit, seperti kanker, leukemia, dan mereka juga cenderung mengalami gagal ginjal atau hati.
Otak dan organ dalam anak-anak yang sedang berkembang juga lebih rentan mengalami kerusakan dari pada orang dewasa yang mengkonsumsi metamfetamin.
Berikut efek samping sabu-sabu lainnya pada anak yang terpapar secara berulang atau ekstrem:
Anda harus segera memeriksakan anak Anda ke dokter, jika anak menunjukkan tanda-tanda efek samping sabu-sabu seperti di atas.
Jika Anda pengguna sabu-sabu, Anda juga perlu melakukan konsultasi dokter untuk segera berhenti dari kebiasaan buruk tersebut.
Baca juga: Efek Samping Vaksin Influenza pada Anak, Orangtua Perlu Tahu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.