Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Dampak Anak Sering Dibentak yang Harus Diperhatikan Orangtua

Kompas.com - 15/06/2023, 08:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Sering membentak anak bisa berbahaya bagi perkembangan mentalnya.

Wajar orangtua terkadang memiliki perasaan frustasi kepada anak, terutama jika ia berperilaku buruk.

Namun, menyikapi rasa frustasi Anda dengan membentak-bentak anak bukanlah solusi tepat.

Baca juga: Kenali Arti Father Hunger, Penyebab, Dampak pada Kesehatan Anak

Bentakan orangtua kepada anak berdampak besar pada perkembangan kepribadian dan kesehatan jangka panjangnya, yang akan cenderung negatif.

Mengutip Medicine Net, penelitian menunjukkan bahwa membentak dan kekerasan verbal yang keras dapat memiliki efek negatif yang serupa dengan hukuman fisik.

Anak-anak yang terus-menerus dibentak orangtua cenderung memiliki masalah perilaku, kecemasan, depresi, stres, dan masalah emosional lainnya, mirip dengan anak-anak yang sering dipukuli.

Baca juga: 5 Dampak Negatif Memaksa Anak Makan, Orangtua Perlu Tahu

Membentak seorang anak dapat menyebabkan lebih banyak dampak negatif, jika disertai dengan:

  • Kata-kata menyakitkan dan kasar
  • Menyalahkan
  • Mempermalukan

Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang dampak anak yang sering dibentak orangtua.

Baca juga: Berbagai Dampak Gagdet untuk Anak dan Cara Orangtua Mengatasinya

Apa saja dampak anak sering dibentak orangtua?

Disari dari Medicine Net dan Healthline, berikut macam dampak dari anak yang sering dibentak orangtua:

  • Perilaku anak semakin buruk

Orangtua mungkin berpikir membentak anak adalah cara praktis untuk menyelesaikan masalah.

Namun, itu tidak benar. Menurut penelitian menunjukkan bahwa bentakan orangtua yang intens sebenarnya membentuk perilaku yang lebih buruk pada anak itu.

Sebuah studi yang mengamati hubungan orangtua dengan anak usia 13 tahun yang mendapatkan bentakan dalam pola asuhnya.

Dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa anak iitu memiliki tingkat perilaku buruk yang meningkat selama setahun berikutnya.

Studi lain menemukan bahwa pendisiplinan keras dari ayah atau ibu, memiliki efek yang sama buruknya.

Baca juga: 3 Dampak Negatif Anak Kurang Tidur dan Cara Mengatasinya

  • Mengubah cara otak berkembang

Dampak anak sering dibentak dan cara mengasuh yang keras lainnya benar-benar dapat mengubah perkembangan orak anak tersebut.

Itu karena otak manusia memproses informasi dan peristiwa negatif lebih cepat dan menyeluruh dari pada yang baik.

Satu studi membandingkan hasil tes MRI otak antara orang-orang yang mengalami kekerasan verbal oleh orangtua di masa kanak-kanak dengan mereka yang tidak memiliki riwayat buruk tersebut.

Para peneliti menemukan perbedaan fisik yang mencolok di bagian otak yang bertanggung jawab untuk memproses suara dan bahasa.

  • Menyebabkan depresi

Ketika anak dibentak, bahkan dimaki-maki, ia akan memiliki rasa sakit hati, takut, dan sedih.

Jika hal ini sering terjadi, itu dapat memengaruhi kesehatan mentalnya, menyebabkan masalah psikologis yang dalam, seperti depresi.

Depresi dapat menyebabkan tindakan merusak diri sendiri, seperti penyalahgunaan narkoba, aktivitas seksual berisiko, atau upaya bunuh diri.

Baca juga: Dampak Perceraian terhadap Anak Berdasarkan Usianya

  • Kesehatan fisik yang buruk

Mengalami stres sebagai seorang anak dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan fisiknya.

Dampak anak sering dibentak dan mendapatkan kekerasan verbal oleh orangtuanya mungkin berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan masalah kesehatan tertentu saat dewasa.

  • Rentan nyeri kronis

Bentakan dan makian pada anak dapat menjadi faktor risiko berkembangnya nyeri kronis pada saat ia dewasa.

Nyeri kronis ini bisa meliputi sakit kepala, radang sendi, serta masalah punggung dan leher.

Baca juga: 4 Dampak Obesitas Pada Anak-Anak

  • Masalah emosional

Bentakan orangtua pada anak dapat menyebabkan satu atau lebih dari masalah emosional juga.

Berikut contoh masalah emosional yang berpotensi muncul:

    • Kecemasan
    • Rendah diri
    • Perilaku bermasalah
    • Perilaku intimidasi
    • Masalah sosial

Mengutip Parents, setiap orang butuh dihargai termasuk anak-anak.

Merasa dihargai orang lain adalah cara mengukur harga diri dan menentukan apakah dirinya penting bagi orang sekitarnya.

Saat anak dibentak hampir setiap hari, bisa jadi ia akan berpikir bahwa dirinya tidak berarti.

Baca juga: Awas, Film Horor Punya Dampak Buruk Bagi Psikis Anak

Orangtua adalah panutan anaknya. Anak-anak mengalami kesulitan belajar untuk mengatur emosi mereka sendiri, jika orangtua mereka tidak menunjukkan caranya.

Joseph Shrand, instruktur psikiatri di Harvard Medical School mengatakan bahwa ketika orangtua membentak anak, ia akan mengaktifkan "mirror neurons" pada anak.

Mirror neurons adalah bagian otak yang mencerminkan perilaku orang lain. Itu membuat anak merespons dengan cara yang sama, "kemarahan melahirkan kemarahan".

Sehingga, mendisiplinkan anak dengan kekerasan verbal bisa dibilang tidak akan efektif.

Anda bisa berkonsultasi pada praktisi anak untuk membantu Anda mengontrol emosi diri dalam mendidik si kecil sejak dini.

Baca juga: Mengenal Gejala dan Dampak Negatif Stroke Pada Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau