Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyebab Sakit Kepala di Malam Hari dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 30/06/2023, 19:30 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Sakit kepala di malam hari bisa disebabkan karena ketegangan leher, sinus, hingga gangguan tidur.

Sakit kepala umumnya terjadi pada pagi hari atau setelah bangun tidur. Namun, tak jarang orang mengeluh pusing pada malam hari.

Baca juga: 5 Penyebab Sakit Kepala Setelah Makan Daging

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui penyebab sakit kepala di malam hari serta cara mengatasinya.

Penyebab sakit kepada pada malam hari

Dilansir dari Verywell Health, pusing di malam hari umumnya merupakan sakit kepala primer.

Sakit kepala primer tidak terkait dengan penyakit tertentu. Kondisi ini dapat dipicu oleh sakit kepala tegang, migrain atau migrain pada anak.

Sakit kepala primer juga dapat disebabkan oleh perilaku sehari-hari yang tidak baik, seperti kurang tidur, telat makan, atau pilihan makanan yang kurang tepat.

Berikut macam-macam sakit kepala primer yang bisa sebabkan seseorang pusing di malam hari:

  • Sakit kepala tegang atau tension headache

Sakit kepala tipe ketegangan atau tension headache adalah ditandai dengan nyeri ringan sampai sedang atau kerap digambarkan sebagai perasaan seperti tekanan di sekitar kepala.

Beberapa faktor dapat menimbulkan sakit kepala tegang, termasuk stres, kurang tidur, dan postur tubuh yang buruk.

Ciri-ciri sakit kepala tegang yaitu:

  1. Nyeri di di kedua sisi kepala yang mungkin terkait dengan nyeri otot
  2. Nyeri tumpul yang tak berdenyut
  3. Nyeri tajam di kulit kepala, pelipis, hingga bahu

Baca juga: 4 Cara Meredakan Sakit Kepala Tanpa Obat

Migrain adalah jenis sakit kepala berulang dengan intensitas sedang hingga berat.

Ini merupakan penyebab paling umum seseorang mengalai sakit kepala. Serangan migrain terjadi secara bertahap dari 4-72 jam.

Migrain tak hanya menyebabkan sakit kepala, ada beberapa gejala penyerta yaitu:

  1. Sakit kepala berdenyut, seringkali hanya terjadi pada satu sisi
  2. Mual dan muntah
  3. Sensitif terhadap cahaya dan suara
  4. Kelelahan
  5. Perasaan gelisah
  6. Perubahan suasana hati
  7. Gangguan penglihatan, seperti melihat garis bersudut atau kilat

Dalam beberapa kasus, migrain dapat muncul ketika tidur dan membuat kita terbangun.

Sakit kepala ini juga bisa timbul menjelang akhir siklus tidur, antara pukul 4-9 pagi.

  • Sakit kepala cluster

Sakit kepala cluster adalah nyeri yang biasanya terjadi di area sekitar mata dan dapat terjadi secara berulang dalam siklus tertentu.

Nyeri bisa berlangsung dalam hitungan minggu atau bulan, kemudian akan hilang selama beberapa bulan atau beberapa tahun sebelum muncul kembali.

Sakit kepala cluster bisa terjadi di malam hari dan membuat Anda susah tidur.

Berikut tanda-tanda sakit kepala cluster:

  1. Pusing pada satu sisi kepala yang terasa tajam
  2. Salah satu mata terasa nyeri
  3. Pembengkakan wajah
  4. Wajah berkeringat
  5. Gelisah

Baca juga: Obat Sakit Kepala dan Efek Sampingnya yang Perlu Diperhatikan

  • Sakit kepala hipnik

Sakit kepala hipnik merupakan kasus yang jarang terjadi. Namun, umumnya bisa menyerang pada malam hari.

Serangan sakit kepala hipnik berlangsung antara 15 menit hingga 4 jam.

Kondisi tersebut bisa terjadi berulang atau bahkan berbulan-bulan.

Ciri-ciri utama sakit kepala hipnik yaitu terbangun di malam hari minimal 10 kali dalam sebulan.

Selain itu, seseorang mungkin merasa mual, nyeri berdenyut, hingga mata dan hidung berair akibat sakit kepala hipnik.

Jika Anda sering mengalami sakit kepala di malam hari, kemungkinan penyebabnya adalah 4 kondisi di atas.

Untuk memastikan kondisi Anda, kunjungi puskesmas, klinik, atau rumah sakit.

Dokter mungkin akan menanyakan seberapa sering sakit kepala di malam hari terjadi, berapa lama, hingga tingkat keparahan untuk melakukan diagnosis.

Baca juga: 11 Obat Alami untuk Mengatasi Sakit Kepala yang Perlu Diketahui

Cara mengatasi sakit kepala di malam hari

Sakit kepala di malam hari bisa diatasi dengan mengonsumsi obat-obatan sesuai kondisi Anda.

Analgesik over-the-counter (OTC), seperti Tylenol (acetaminophen) dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) ibuprofen dan aspirin biasanya digunakan untuk mengurangi keluhan akibat sakit kepala tegang dan migrain.

Sementara itu, beberapa obat untuk mengobati sakit kepala hipnik yaitu melatonin, sibelium, tivorbex, hingga topamax.

Kemudian untuk sakit kepala cluster bisa diatasi dengan terapi oksigen, semprotan hidung (triptans), hingga lidokain.

Selain dengan obat-obatan, orang yang mengalami sakit kepala di malam hari sebaiknya melakukan perubahan gaya hidup, yaitu:

  • Berolahraga secara teratur dan konsisten
  • Konsumsi makanan bergizi dan tidak melewatkan jam makan
  • Tidur cukup dengan waktu yang konsisten
  • Lakukan aktivitas santai, seperti yoga atau berkebun

Sakit kepala di malam hari membuat orang merasa lemas hingga mengalami gangguan emosional lantaran tidurnya kurang nyenyak.

Karena itu, sakit kepala di malam hari perlu mendapat penanganan yang tepat.

Selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum minum obat dan melakukan pola hidup tertentu agar sembuh dari sakit kepala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau