KOMPAS.com - Penyakit tuberkulosis atau TBC tak hanya menyerang paru-paru, tapi bisa juga menjangkiti otak dan selaput pelindung otak (meningen).
Menurut Kementerian Kesehatan, kasus TBC otak sebenarnya cukup jarang. Angka kejadiannya hanya sekitar satu persen dari total kasus TBC.
Namun, penyakit ini perlu diwaspadai karena merupakan jenis TBC paling parah, yang membuat lebih dari separuh penderitanya mengalami disabilitas saraf dan meninggal dunia.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit yang dikenal dengan nama lain meningitis TB ini, ada baiknya Anda mengenali gejala TBC otak berikut ini.
Baca juga: Mengapa Penderita TBC Mengalami Penurunan Berat Badan?
Terdapat beberapa gejala TBC otak yang sering dikeluhkan penderitanya, antara lain:
Gejala meningitis TB ini bisa beragam. Tingkat keparahan penyakit ini dibagi menjadi tiga stadium; yakni stadium I, II, dan III.
Penderita biasanya merasakan gejala TBC otak selang tujuh sampai 30 hari setelah terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Baca juga: Sakit Punggung Bisa Jadi Ciri-ciri TBC Tulang
Penderita yang merasakan gejala TBC otak sebaiknya segera menjalani pemeriksaan kesehatan ke dokter.
Dokter dapat mendeteksi TBC otak setelah melakukan pemeriksaan fisik dan melihat hasil tes kesehatan.
Apabila ada dugaan TBC otak, penderita biasanya disarankan menjalani pemeriksaan CT scan kepala dan MRI kepala.
Selain itu, dokter juga menganjurkan penderita menjalani pemeriksaan sampel cairan serebrospinal, pemeriksaan sampel dahak untuk melihat ada tidaknya bakteri penyebab TBC otak, tes cepat molekuler, sampai pemeriksaan jaringan tubuh terkait.
Perlu diketahui, penderita TBC otak terkadang juga memiliki penyakit TBC paru serta TBC tulang belakang.
Baca juga: 10 Gejala TBC Paru dan Penyebabnya