KOMPAS.com - Setelah menebus resep dokter di apotik, biasanya kita mendapatkan obat yang harus dikonsumsi sebelum atau setelah makan.
Beberapa jenis obat memang ada yang diharuskan mengonsumsinya sebelum makan. Namun, ada juga yang harus dikonsumsi setelah makan.
Untuk menghindari efek samping yang berbahaya, kita perlu mengikuti anjuran tersebut.
Lantas mengapa ada obat yang harus dikonsumsi sebelum makan dan ada yang harus dikonsumsi setelah makan? Simak penjelasan berikut ini.
Baca juga: Minum Obat Tidur, Pahami Dulu Efek Sampingnya…
Beberapa obat memang perlu diminum sebelum makan atau dalam kondisi perut kosong.
Sebab, makanan bisa mempengaruhi cara kerja obat tersebut.
Misalnya, meminum beberapa obat bersamaan dengan makan dapat mencegah lambung dan usus Anda menyerap obat, sehingga manfaat obat kurang efektif.
Selain itu, beberapa makanan dapat berinteraksi dengan obat, baik dengan menambah atau mengurangi jumlah obat dalam darah.
Hal ini bisa saja menimbulkan bahaya atau mengurangi efektivitas obat tersebut.
Beberapa obat juga bisa menetralkan efek obat-obatan tertentu.
Jadi, Anda harus mengikuti petunjuk yang tersedia. Jika Anda belum memahami degan baik bagaimana tatacara untuk meminum obat tersebut, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan apoteker atau dokter Anda.
Umumnya, Anda bisa makan setelah satu hingga dua jam mengonsumsi obat yang harus diminum sebelum makan.
Jika Anda mengabaikan petunjuk tersebut, bisa saja terjadi efek samping yang berbahaya atau obat tersebut tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Baca juga: Sering Dianggap Lebih Aman, Obat Herbal Juga Punya Efek Samping
Ada beberapa hal yang membuat obat harus dikonsumsi setelah makan, seperti:
Obat yang bisa menyebabkan mual dan mutah biasanya harus dikonsumsi setelah makan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi efek samping tersebut.