KOMPAS.com - Maag adalah salah satu jenis gangguan pencernaan yang kerap menyerang.
Penyebab maag kambuh biasanya berasal dari pola makan tidak sehat, stres berlebihan, efek samping konsumsi obat penghilang rasa sakit, sampai infeksi bakteri Helicobacter pylori.
Salah satu cara mengatasi maag kambuh untuk meredakan penyakit ini dengan cepat yakni minum obat maag.
Baca juga: 9 Obat Maag Alami yang Praktis Dijajal di Rumah
Namun, penggunaan dan jarak minum obat maag berapa jam sekali perlu dilakukan dengan tepat.
Sebelum menyimak panduan penggunaannya, kenali dulu beberapa jenis obat maag berikut ini.
Dilansir dari MayoClinic, terdapat beberapa jenis obat maag yang biasanya direkomendasikan dokter. Pengobatan ini disesuaikan akar penyebab maag.
Berikut beberapa jenisnya:
Obat penetral asam lambung yang kerap direkomendasikan dokter adalah antasida. Obat lini pertama ini bisa menghilangkan nyeri ulu hati atau gejala maag kambuh dengan cepat.
Obat yang digunakan untuk mengurangi produksi asam lambung adalah histamine (H-2) blocker. Obat ini bisa membantu mengatasi maag dengan cepat dan membantu proses penyembuhan penyakit.
Baca juga: 4 Ciri-ciri Maag Kambuh yang Perlu Diwaspadai
Obat penghambat produksi asam lambung yang jamak digunakan adalah proton pump inhibitor (PPI). Obat ini dapat memblokir sel penghasil asam. Obat ini biasanya diresepkan dokter, contohnya omeprazole dan lansoprazole.
Hati-hati minum obat sembarangan tanpa petunjuk dokter. Pasalnya, efek samping penggunaan jangka panjang dan dosis tinggi bisa meningkatkan risiko patah tulang.
Obat antibiotik biasanya digunakan untuk mengobati maag yang disebabkan infeksi bakteri H. pylori. Konsumsi obat antibiotik wajib dengan petunjuk dokter. Jenis obat antibiotik yang diberikan perlu disesuaikan dengan pertimbangan medis tertentu.
Baca juga: 4 Perbedaan Maag dan Asam Lambung Kronis
Jarak minum obat maag berapa jam sekali tergantung jenisnya. Dilansir dari SingleCare, berikut beberapa penggunaan secara umum:
Obat lini pertama pengobatan maag dan asam lambung naik ini bisa diminum setiap satu jam sekali. Tapi, hindari minum obat maag ini lebih dari delapan dosis per hari. Efek samping obat ini bisa menyebabkan sembelit, mual, dan lidah kehitaman.
Obat untuk mengurangi produksi asam lambung yang diresepkan dokter ini biasanya hanya diresepkan satu kali sehari. Efek samping obat ini bisa menyebabkan sakit kepala, diare, dan mual.
Baca juga: 10 Penyebab Maag Kambuh, dari Infeksi sampai Gaya Hidup Tak Sehat
Obat untuk menghambat produksi asam lambung yang diresepkan dokter biasanya diminum dua sampai tiga kali sehari. Efek samping obat ini sakit kepala, sakit perut, pusing, dan mual.
Obat untuk membasmi bakteri penyebab maag yang diresepkan dokter biasanya diberikan dua sampai tiga kali sehari. Lamanya pengobatan agar penyakit benar-benar tuntas biasanya bisa sampai 10 hari sampai dua minggu.
Perlu diingat, penjelasan di atas hanya digunakan sebagai gambaran umum pengobatan maag. Pastikan Anda mengikuti rekomendasi dokter atau apoteker yang menangani terkait jarak minum obat maag berapa jam sekali.
Baca juga: 12 Ciri-ciri Maag yang Sudah Parah dan Pantang Disepelekan