Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Cara Mengatasi Stroke Ringan yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 27/07/2023, 13:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Stroke ringan biasanya hanya berlangsung beberapa menit hingga 1 jam, tetapi kondisi ini tidak bisa dibiarkan.

Mengutip Mayo Clinic, stroke ringan atau transient ischemic attack (TIA) adalah stroke sementara yang bisa hilang dengan cepat.

Namun, stroke ringan sering menjadi tanda peringatan akan datangnya stroke yang bersifat permanen.

Baca juga: Gejala Stroke Ringan itu Seperti Apa?

Sekitar 1 dari 3 orang yang mengalami TIA pada akhirnya akan mengalami stroke permanen, dengan sekitar setengahnya terjadi dalam setahun setelah mengalami stroke ringan.

TIA juga bisa kambuh secara tiba-tiba, dengan Anda memiliki faktor penyebabnya, seperti:

  • Merokok
  • Minum alkohol berlebihan
  • Kelebihan berat badan/obesitas
  • Tekanan darah tinggi
  • Kolestrol tinggi
  • Gula darah tinggi/diabetes
  • Detak jantung tidak teratur (fibrilasi atrium)

Aartikel ini selanjutnya akan menunjukkan cara mengobati stroke ringan untuk mencegahnya kambuh dan memicu stroke permanen.

Baca juga: Tanda-tanda Stroke Ringan yang Harus Diwasadai

Bagaimana cara mengatasi stroke ringan?

Setelah dokter mengkonfirmasi Anda terdiagnosis stroke ringan, biasanya dokter akan memberikan beberapa obat dan mengarahkan Anda untuk memperbaiki gaya hidup.

Namun, beberapa kasus membuat dokter menyarankan untuk dilakukan operasi.

Disari dari Mayo Clinic dan Healthline, berikut langkah-langkah yang perlu Anda lakukan untuk mengatasi stroke ringan:

  • Konsumsi obat

Obat-obatan yang umum diresepkan dokter untuk mengatasi stroke ringan dan mencegah stroke permanen, meliputi:

    • Obat anti-platelet: jenis obat yang bekerja untuk mengurangi kemampuan trombosit membentuk gumpalan darah yang menyebabkan stroke ringan. Contoh obat anti-platelet adalah aspirin, clopidogrel, dan dipyridamole.
    • Antikoagulan: jenis obat yang bekerja untuk mencegah penggumpalan darah dengan mengubah komposisi kimia darah. Contoh obat ini adalah heparin dan warfarin (Jantoven).

Baca juga: Penyebab Stroke Ringan yang Perlu Diwaspadai

  • Operasi

Jika Anda memiliki arteri karotid yang menyempit, dokter Anda mungkin menyarankan endarterektomi karotis.

Operasi ini untuk membersihkan arteri karotis dari timbunan lemak (plak aterosklerotik) sebelum TIA atau stroke lainnya dapat terjadi.

  • Mengelola tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama penyebab stroke ringan, stroke permanen, dan penyakit kardiovaskular (seperti penyakit jantung dan serangan jantung).

Untuk menurunkan tekanan darah tinggi, Anda perlu:

    • Mengontrol berat badan
    • Cukup tidur berkualitas
    • Mengatasi stres
  • Mengurangi kolesterol tinggi

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan plak dan mempersempit arteri, sehingga membatasi aliran darah ke otak.

Plak dapat lepas dari dinding arteri dan menyebabkan gumpalan darah mengalir ke otak.

Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Stroke Ringan Bisa Merusak Otak

  • Mengontrol kadar gula darah

Gula darah tinggi dapat merusak arteri, organ, dan pembuluh darah.

Pembuluh darah yang rusak dapat meniingkatkan risiko stroke ringan maupun stroke permanen.

  • Mengobati masalah kesehatan jantung

Masalah jantung seperti fibrilasi atrium meningkatkan risiko stroke secara signifikan.

Ketika atrium tidak berkontraksi dengan teratur dan stabil, dapat menyebabkan darah di jantung menggenang dan membentuk gumpalan darah.

Gumpalah darah itu kemudian dapat berpindak ke otak yang menjadi penyebab stroke ringan atau stroke permanen.

  • Memilih makanan sehat

Makanan memainkan peran kunci dalam beberap faktor risiko stroke, seperti mengatur berat badan, tekanan darah, kadar gula darah, dan kadar kolesterol.

Makanan sehat bisa meliputi, rendah garam, rendah lemak jahat (lemak jenuh dan lemak trans), dan tinggi serat.

Baca juga: 7 Cara Mencegah Stroke Ringan yang Perlu Diketahui

  • Olahraga teratur

Olahraga teratur memberikan banyak manfaat untuk mengatasi stroke ringan karena dapat mengelola tekanan darah, berat badan, menurunkan kolesterol, dan menjaga kebugaran kardiovaskular.

Itu semua adalah faktor risiko stroke ringan.

  • Berhenti merokok dan hindari paparan asap rokok

Merokok dan paparan asap rokok dapat merusak organ dan pembuluh darah, membuatnya lebih kaku.

Kondisi itu dapat meningkatkan Anda mengalami stroke ringan kembali atau menyebabkan stroke permanen.

Menurut CDC, orang yang merokok lebih mungkin meninggal dunia karena stroke dibandingkan orang yang biasa yang tidak merokok.

Untuk mengatasi stroke ringan dengan baik, Anda perlu mengetahui penyebabnya dengan periksa ke dokter.

Dengan mengetahui penyebabnya, Anda bisa melakukan langkah-langkah antisipasi untuk mengurangi intensitasnya dan mencegahnya menjadi stroke permanen.

Baca juga: Stroke Ringan, Apa Bisa Sembuh Total?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com