Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Hepatitis B, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 30/07/2023, 06:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyerang organ lever atau hati dan dapat memicu kondisi akut atau kronis.

Penyakit ini umumnya ditularkan oleh ibu hamil pada bayi di dalam kandungan, serta melalui cairan tubuh penderita, seperti darah dan air mani.

Penderita hepatitis B umumnya tidak memiliki gejala tertentu. Namun, gejala dapat muncul ketika kondisi yang dialami sudah bertambah serius.

Untuk lebih memahaminya, kenali apa itu hepatitis B, gejala, penyebab, dan cara mengatasinya berikut ini.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Hepatitis, Jenis, Penyebab, dan Gejalanya

Apa itu hepatitis B?

Hepatitis B adalah infeksi pada lever atau hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV).

Melansir Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis B dapat menjadi akut, atau dalam jangka waktu pendek dan parah, dan kronis, atau dalam jangka panjang.

Kondisi ini dapat ditularkan melalui cairan tubuh penderita, seperti darah, air liur, cairan vagina, dan air mani.

Namun, hepatitis B umumnya lebih sering ditularkan oleh ibu hamil kepada bayi di dalam kandungan.

Baca juga: Apa Penyebab Hepatitis B Melonjak? Ini Kata Ahli…

Gejala hepatitis B

Penderita hepatitis B umumnya tidak menunjukkan gejala apapun. Namun, gejala dapat muncul ketika kondisi ini sudah berubah menjadi akut atau sekitar satu hingga empat bulan setelah terinfeksi.

Beberapa gejala hepatitis B yang muncul, seperti:

  • Mengalami penyakit kuning di mana kulit dan bagian putih bola mata berubah kekuningan
  • Memiliki urine yang berwarna lebih gelap
  • Merasa sangat lelah
  • Merasa mual
  • Mengalami muntah
  • Merasa sakit di area abdomen

Hepatitis B akut yang sudah bertambah serius dapat memicu terjadinya gagal lever atau hati yang juga dapat meningkatkan risiko kematian.

Penderita yang mengalami hepatitis B kronis akan mengalami gangguan hati yang semakin buruk seiring berjalannya waktu dan mengalami komplikasi, seperti sirosis, atau munculnya jaringan parut pada organ hati, dan kanker hati.

Meskipun banyak penderita hepatitis B akut yang dapat sembuh, hepatitis B yang kronis dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius.

Pasalnya, hepatitis B kronis dapat berlangsung seumur hidup dan gejala sering tidak muncul hingga kondisi yang dialami semakin serius.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Hepatitis A, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Penyebab hepatitis B

Virus hepatitis B dapat ditularkan dari penderita ke orang lain melalui cairan tubuh.

Dilansir dari Mayo Clinic, ada beberapa penyebab hepatitis B yang sering ditemui, seperti:

  • Melakukan hubungan seksual dengan penderita tanpa menggunakan kondom dan virus dapat ditularkan jika darah, air liur, air mani, atau cairan vagina masuk ke dalam tubuh
  • Berbagi jarum suntik yang telah terkontaminasi dengan darah penderita hepatitis B, termasuk pada penggunaan obat-obatan terlarang dan ketika melakukan prosedur tato
  • Mengalami needle stick injury yang merupakan jenis kecelakaan kerja yang kerap dialami oleh petugas kesehatan ketika tidak sengaja tertusuk dengan jarum suntik yang telah terkontaminasi dengan darah penderita
  • Mengalami penularan vertikal yang merupakan penularan hepatitis B dari ibu ke bayi di dalam kandungan

Meskipun hepatitis B dapat dialami oleh siapapun, anak-anak yang berusia kurang dari lima tahun akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami hepatitis B kronis.

Hepatitis B kronis yang tidak terdeteksi dan tidak segera mendapatkan pengobatan serta perawatan yang diperlukan dapat meningkatkan risiko penyakit lever yang lebih serius.

Baca juga: Apakah Penyakit Hepatitis A Itu Berbahaya? Berikut Faktanya…

Cara mengatasi hepatitis B

Hepatitis B akut belum memiliki pengobatan khusus.

Penderita yang mengalami hepatitis B akut perlu melakukan pola hidup sehat, seperti makan makanan yang bernutrisi dan cukup minum air putih untuk mencegah dehidrasi karena mual dan muntah yang dialami.

Sebaliknya, hepatitis B kronis dapat diatasi dengan konsumsi obat tertentu, termasuk tenofovir atau entecavir, yang berguna untuk:

  • Memperlambat perkembangan sirosis hati
  • Menurunkan risiko kanker lever
  • Meningkatkan kelangsungan hidup

Penderita yang mengalami hepatitis B umumnya perlu melakukan pengobatan dalam jangka waktu yang lama atau seumur hidup.

Namun, penderita yang telah mengalami kerusakan lever yang sudah sangat serius dapat melakukan prosedur transplantasi lever.

Prosedur transplantasi lever ini akan mengganti organ hati yang sudah rusak dengan yang lebih sehat.

Mengetahui apa itu hepatitis B, gejala, penyebab, dan cara mengatasinya sangatlah diperlukan mengingat bahwa kondisi ini dapat menjadi sangat serius.

Lakukan tindakan pencegah yang diperlukan, seperti mendapatkan vaksinasi hepatitis B dan menghindari penggunaan jarum suntik secara bergantian, dan segera cari bantuan medis ketika merasa mengalami gejala di atas atau terpapar dengan virus hepatitis B.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com