KOMPAS.com - Cyberbullying atau perundungan dunia maya adalah tindakan yang dilakukan untuk menyakiti seseorang lewat perangkat elektronik, aplikasi permainan tertentu, dan media sosial.
Perundungan dunia maya umumnya menyerang anak-anak dan remaja, namun orang dewasa juga dapat menjadi korban perundungan.
Beberapa jenis perundungan yang dilakukan, seperti pelecehan, peniruan, penyebaran foto yang tidak pantas, mempermalukan melalui video, hingga pembuatan situs web tertentu.
Perundungan dunia maya dapat dicegah dengan melindungi akun media sosial dan tidak menyebarkan data pribadi.
Untuk lebih jelasnya, ketahui bentuk-bentuk perundungan dunia maya dan cara mencegahnya berikut ini.
Baca juga: 11 Penyebab Perundungan dan Cara Mencegahnya
Disarikan dari Verywell Mind dan Verywell Family, berikut adalah bentuk-bentuk perundungan dunia maya yang perlu diketahui.
Melakukan pelecehan adalah salah satu tindakan perundungan dunia maya yang kerap terjadi.
Perundung umumnya akan mengirimkan pesan atau komentar yang tidak pantas kepada korban sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman hingga memicu stres.
Tindakan pelecehan yang dilakukan juga melibatkan kata-kata yang tidak pantas tanpa menyebutkan nama korban.
Baca juga: 5 Akibat Perundungan dan Cara Mencegahnya
Peniruan dan pencurian identitas umumnya dilakukan dengan mencuri akun media sosial lewat peretasan atau hacking.
Ketika akun tersebut sudah didapatkan, perundung akan mendapatkan akses untuk mengunggah foto atau menuliskan komentar yang tidak pantas dengan menggunakan akun yang dicuri tersebut.
Jika akun korban tidak dapat diretas, perundung akan membuat akun baru dan meniru akun korban.
Perundungan dunia maya kerap menggunakan foto untuk mempermalukan korbannya.
Selain mengubah foto korban, beberapa foto yang dibagikan secara pribadi juga bisa digunakan untuk mempermalukan korban.
Tindakan ini umumnya menimpa korban wanita untuk mempermalukan gaya berpakaian, tindakan, atau berapa banyak pasangan yang dimiliki, atau disebut dengan slut shaming.
Perundung kerap membuat situs web yang dibuat khusus untuk melecehkan korbannya.
Unggahan di dalam situs web tersebut akan secara khusus mempermalukan dan melecehkan korban, baik melalui kata-kata, foto, hingga menyebarkan data pribadi yang dapat berbahaya untuk korban.
Baca juga: 5 Manfaat Membatasi Penggunaan Media Sosial untuk Kesehatan Mental
Mempermalukan lewat video atau video shaming kerap dibagikan melalui aplikasi berbagi video atau media sosial, namun juga bisa disebarkan melalui fitur chat pribadi.
Beberapa perundung terkadang menciptakan situasi tertentu untuk memancing respon dari korban dan merekamnya untuk kemudian dibagikan di media sosial.
Pengasingan sosial adalah salah satu bentuk perundungan dunia maya yang paling ringan, namun dapat memicu rasa stres pada korban.
Perundung umumnya akan membuat kelompok khusus di dunia maya dan tidak melibatkan korban.
Menandai atau tagging adalah suatu tindakan untuk mencantumkan nama seseorang pada gambar tertentu.
Perundung umumnya akan menandai korban pada foto-foto yang tidak pantas sehingga orang lain dapat melihat nama yang dicantumkan tersebut untuk kemudian melecehkan atau mempermalukan korban.
Perundungan di dunia maya juga akan memberikan dampak negatif pada korban, baik secara fisik dan mental.
Pasalnya, korban dapat merasa stres dan mengalami gangguan kesehatan mental tertentu sehingga berdampak pada kesehatan fisik.
Baca juga: 10 Ciri-ciri dan Cara Mengatasi Stres pada Remaja
Mengingat efek yang ditimbulkan, perundungan dunia maya perlu dicegah agar tidak memakan korban.
Melansir Patient Info, ada beberapa cara mencegah perundungan dunia maya yang dapat dilakukan, seperti:
Bentuk-bentuk perundungan dunia maya tersebut dapat dilakukan untuk melecehkan dan mempermalukan korban.
Perundungan dunia maya juga akan memberikan dampak negatif sehingga melakukan tindakan pencegahan sangat diperlukan.
Orang tua juga perlu memantau penggunaan media sosial dan internet pada anak untuk melindungi dari perundungan.
Baca juga: 2 Perbedaan antara Depresi dan Stres yang Perlu Diketahui
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.