KOMPAS.com - Anak-anak bisa terkena dampak negatif polusi udara sejak masih di dalam kandungan.
Bahaya polusi udara untuk tumbuh kembang anak ada bermacam-macam, yaitu:
Baca juga: 8 Penyebab Panas Dalam, Termasuk Polusi Udara
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui lebih lanjut bahaya polusi udara untuk tumbuh kembang anak menurut pemaparan ahli.
Dokter spesialis anak dr. Darmawan B. Setyanto, Sp. A(K), mengatakan anak bisa terpapar polusi udara sejak dalam kandungan hingga si kecil lahir.
Saat dalam kandungan, janin terkena polusi udara melalui transplasental dari ibu yang terpapar.
Sementara, pada anak yang sudah lahir, polusi udara dapat memengaruhi sistem organ, seperti kulit, udara yang dihirup, dan makanan yang dikonsumsi.
Lebih lanjut, Darmawan menjelaskan beberapa bahaya polusi udara pada anak, antara lain:
Pada sistem pernapasan, polusi udara bisa mengakibatkan iritasi yang berkembang menjadi peradangan.
Iritasi biasanya dimulai dari hidung sebagai pintu gerbang sistem respiratori.
Peradangan bisa menyebabkan infeksi di daerah faring, laring, hingga paru-paru.
Gangguan pada sistem pencernaan bisa terjadi sejak janin masih di dalam kandungan, akibatnya anak rentan mengidap asma di kemudian hari.
Baca juga: Cara Mencegah Dampak Buruk Akibat Polusi Udara Menurut Ahli
Secara tumbuh kembang, paparan polusi udara pada anak dapat mengganggu masalah neurologi atau gangguan saraf.
Akibatnya, anak-anak berisiko mengalami gangguan mental dan gangguan perkembangan gerak motorik kasar dan halus.
"Artinya kalau semakin usia muda pada saat terpajan, semakin besar dampak negatif kerusakan yang disebabkan oleh pajanannya," ujar dokter Darmawan, dikutip dari Antara, Jumat (18/8/2023).
Polusi udara juga mengakibatkan anak mengalami stunting atau gagal tumbuh.