Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Penis Kembali Disambung saat Terpotong? Begini Faktanya...

Kompas.com - 30/08/2023, 21:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Anda mungkin pernah mendengar berita tentang seorang wanita yang memotong penis suaminya karena perselingkuhan. Selain sengaja dipotong, penis juga bisa terpotong karena kecelakaan kerja.

Nah, kira-kira apakah yang terjadi pada sang suami jika penisnya dipotong? Apakah penis bisa tumbuh kembali? Apakah hal tersebut akan merusak kehidupan seksnya?

Penis terpotong tentu bisa menyebabkan trauma emosional yang hebat. Saat hal itu terjadi, pria bisa mengalami nyeri akut dan berbagai masalah lain untuk jangka panjang.

Pria yang penisnya terpotong juga bisa mengalami masalah seksual. Sebab, semua dorongan seks datang dari testis dan penis.

Jadi, kehilangan penis juga bisa mengurangi cara untuk memuaskan kebutuhan seks. Mereka juga bisa sulit buang air kecil.

Menurut Raj Persad, seorang konsultan urologi dan ahli disfungsi ereksi mengatakan bahwa terpotongnya penis tidak serta merta mengurangi libido pria. Sebab, hal itu tergantung dari posisi luka yang ditimbulkan.

"Semakin jauh luka dari saraf pudendal (saraf di panggung yang membawa sensasi ke alat kelamin), semakin besar kemungkinan dia bisa berfungsi," ucapnya.

Baca juga: 2 Cara Penis Stretching, Metode Alami Memperbesar Alat Kelamin Pria

Apakah penis bisa disambung kembali?

Riset membuktikan bahwa penis yang terpotong bisa disambung kembali tanpa mengalami gangguan fungsi.

Penelitian di Tiongkok yang mengamati 50 pria yang menjalani operasi pemasangan penis kembali menemukan bahwa penis mereka bisa kembali berfungsi secara penuh.

Ahli urologi dari University of Maryland Medical Center, Andrew Kramer mengatakan bahwa proses penyambungan penis yang terpotong hanya bisa dilakukan jika saraf pada potongan penis tersebut belum mati total.

"Agar operasi ini berhasil, penis harus dimasukkan ke dalam es dan idealnya dipasang dalam waktu 24 jam," kata Kramer.

Namun jika saraf penis yang terpotong sudah mati atau kondisi potongan terpecah-belah, maka perlu penis buatan yang baru.

"Hal ini dilakukan dengan mengambil cangkok otot, biasanya di lengan bawah atau paha, dan menempelkannya ke area panggul," ucap Kramer.

Otot perlu terhubung agar mendapat suplai darah yang cukup. Kemudian otot tersebut akan ditutup dengan kulit yang diambil dari bagian tubuh lain.

Penis dari hasil rekonstruksi buatan tersebut masih bisa berfungsi secara seksual, dan pria masih bisa mencapai ereksi.

"Namun, secara estetika, penis baru tersebut kemungkinan besar tidak akan terlihat normal," ujar Kramer.

Jika uretra, saluran yang menghubungkan kandung kemih ke penis, terputus, maka perlu dibangun kembali di tempat lain.

"Biasanya, ahli bedah merekonstruksinya di bagian bawah skrotum," kata Kramer.

"Pria akan bisa mengalami orgasme karena saraf yang terlibat dalam orgasme masih utuh. Namun dia tidak bisa ejakulasi," tambah Kramer.

Jika pria tersebut ingin memiliki keturunan, ia dapat mengambil sperma dari testisnya dan menggunakan fertilisasi in vitro.

Baca juga: Kapan Penis Mulai dan Berhenti Tumbuh? Berikut Penjelasannya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau