Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Jelaskan Apa itu PM 2.5 pada Polusi Udara dan Bahayanya

Kompas.com - 01/09/2023, 19:01 WIB
Agustin Tri Wardani,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

Mengapa PM 2.5 berbahaya untuk kesehatan?

Dokter Garinda menjelaskan, PM 2.5 termasuk salah satu polutan berbahaya karena partikel udara ini dapat menembus masuk ke bagian dalam jaringan tubuh lewat aliran darah. 

"Pintu masuk gas dan PM 2.5 adalah hidung dan mulut. Yang dirusak pertama kali hidung dan mulut. Kita menghirup terus, masuk ke trakea, bronkus, sampai alveoli. Selama perjalanan itu, bulu-bulu halus di saluran napas juga rusak. Efek pertamanya batuk," jelas Garin.

Lebih lanjut ia menyampaikan, ketika kondisi saluran napas tidak prima dan terpapar bakteri atau virus, tubuh jadi kewalahan melawan kuman. Menurut Garin, kondisi ini bisa jadi penyebab ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) dan pneumonia. 

"Kalau ada orang dengan riwayat asma, infeksi lanjutan ini bisa memicu hipereaktivitas bronkus. Kondisi ini bisa jadi penyebab serangan asma atau pneumonia," kata Garin. 

Selain menyerang saluran napas, Garin juga menyebutkan bahwa PM 2.5 bisa menembus alveoli di paru-paru dan terikat ke darah.

"Saking lembutnya, PM 2.5 tidak dirasakan. Lalu jadi dosis akumulasi. Selama mengendap di dalam tubuh, terjadi interaksi dengan polutan. Nah, kalau terus-menerus terpapar polutan, radikal bebas ini tidak hanya sampai ke paru tapi juga bisa ke pembuluh darah," ujar dia.

Garin mengingatkan bahwa dampak polusi udara dari PM 2.5 yang berbahaya untuk kesehatan bisa menyebabkan gangguan kesehatan seperti ISPA, kanker paru-paru, mengganggu kesehatan mental, ibu hamil dan janin, sampai menyebabkan kematian dini.

Hal itu bisa membahayakan kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, kalangan lansia, penderita penyakit jantung dan paru-paru.

Mengingat dampak polusi udara pantang disepelekan, Garin mewanti-wanti agar lebih memperhatikan bahaya PM 2.5 serta melindungi diri dari polutan berbahaya ini dengan menggunakan masker yang tepat saat beraktivitas.

Baca juga: Dampak Polusi Udara pada Kesehatan Pencernaan, Tak Sekadar Sakit Perut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau