KOMPAS.com - Garam adalah bahan pangan yang bisa digunakan sebagai penyedap rasa agar makanan tidak terasa hambar.
Akan tetapi, kita tidak disarankan terlalu sering mengonsumsi makanan yang terlalu asin atau mengandung banyak garam. Pasalnya, kelebihan garam bisa memberi dampak negatif untuk kesehatan.
Dampak kelebihan garam bisa berupa kenaikan kadar tekanan darah sehingga memicu hipertensi, menurunkan fungsi ginjal, hingga memicu risiko kanker perut.
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui dampak kelebihan garam bagi kesehatan.
Baca juga: Kenapa Garam Dapat Menyebabkan Hipertensi?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan untuk membatasi konsumsi garam tidak melebihi 200mg natrium atau setara 1 sendok teh per hari.
Garam dalam jumlah sedikit dibutuhkan tubuh untuk mengatur kandungan air hingga membantu sistem pencernaan dengan merangsang enzim pencernaan klorida dan protein.
Namun, kelebihan garam justru mengakibatkan seseorang bisa menderita beberapa masalah medis. Disarikan dari P2PTM Kemkes dan Healthline, berikut dampak kelebihan garam yang perlu Anda ketahui:
Makanan yang tinggi garam bisa menyebabkan peningkatan aliran volume darah pada pembuluh darah dan arteri.
Kondisi ini menyebabkan kenaikan sementara tekanan darah. Jika dibiarkan, hal ini menyebabkan seseorang mengalami hipertensi.
Hipertensi perlu ditangani dengan obat-obatan, perubahan pola makan, hingga olahraga, agar tidak memicu penyakit mematikan, seperti sakit jantung dan stroke.
Banyaknya sodium dalam tubuh meningkatkan volume darah, sehingga memerlukan ruang lebih luas dalam pembuluh darah.
Tekanan terhadap pembuluh darah menyebabkan tekanan darah meningkat. Dampaknya bisa berupa sakit kepala yang intens.
Baca juga: 9 Tanda-tanda Tubuh Kelebihan Garam yang Harus Diwaspadai
Kenaikan tekanan darah akibat asupan garam yang berlebihan bisa merusak arteri, sehingga aliran darah menuju otak menjadi terganggu.
Kondisi ini mengakibatkan kemampuan berpikir dan konsentrasi seseorang dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Seseorang juga tampak lebih lamban dari biasanya dan cenderung lemas.