Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Test Pack Negatif Saat Terlambat Datang Bulan, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 13/09/2023, 06:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Shintaloka Pradita Sicca

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat menstruasi tak kunjung datang, wanita berpasangan pasti berpikir bahwa kehamilan adalah penyebabnya.

Maka, tak jarang banyak wanita membeli alat tes kehamilan saat terlambat datang bulan.

Namun saat melakukan tes, hasilnya justru negatif.

Sebenarnya, apa yang terjadi? Mengapa tes kehamilan negatif, meski Anda sudah terlambat datang bulan? Dalam artikel ini akan menunjukkan beberapa penyebabnya. 

Baca juga: 5 Tanda untuk Segera Melakukan Tes Kehamilan

Apa penyebab tes kehamilan negatif, meski terlambat datang bulan?

Melansir dari Cleveland Clinic, berikut penyebab test pack negatif, meski seorang wanita sudah terlambat datang bulan:

  • Kadar hormon rendah

Terkadang, penyebab hasil test pack negatif karena kadar hormon kehamilan human chorionic gonadotropin (hCG) di awal kehamilan tidak cukup tinggi untuk dideteksi.

Test pack atau alat tes kehamilan hanya mampu mendeteksi kadar hCG di atas 25 mili-international unit per mililiter (mIU/mL) untuk mencapai tingkat akurasi 99 persen.

Di sisi lain, siklus menstruasi tiap wanita berbeda-beda.

Ketika seorang wanita hamil di akhir siklus menstruasinya, kadar hormon hCG mungkin tidak cukup tinggi pada saat mereka terlambat haid.

Hal inilah yang membuat tes kehamilan memberikan hasil negatif saat Anda menggunakannya.

Jika Anda merasa hamil setelah telat haid, tetapi hasil tesnya negatif, tunggulah beberapa hari. Kemudian, tes ulang.

Jika Anda terus terlambat menstruasi, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Baca juga: Mengetahui Waktu Terbaik untuk Melakukan Tes Kehamilan

  • Kehamilan ektopik

Terkadang kehamilan ektopik dapat terlihat negatif pada alat tes kehamilan.

Cari pertolongan medis, jika tes kehamilan Anda negatif dan Anda mengalami gejala berikut:

    • Nyeri hebat di bagian bawah perut atau di satu sisi
    • Pusing atau sakit kepala ringan
    • Pendarahan atau muncul bercak
    • Mual dan muntah.

Baca juga: 12 Tanda Awal Kehamilan, Tak Melulu Menstruasi Terlambat

  • Faktor gaya hidup

Beberapa faktor luar dapat merusak siklus menstruasi Anda. Misalnya, stres yang dapat menunda menstruasi Anda.

Malnutrisi juga dapat mempengaruhi kelancaran siklus menstruasi Anda.

Siklus menstruasi dapat berfluktuasi, jika Anda minum terlalu banyak kafein atau kurang makan.

Perubahan gaya hidup yang tiba-tiba, seperti olahraga yang intens atau bekerja pada shift malam, juga dapat menjadi penyebab menstruasi tidak teratur.

  • Kondisi medis

Penyebab menstruasi tidak teratur, bisa karena kondisi medis tertentu, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau masalah tiroid. Sehingga, ketika Anda melakukan tes kehamilan, hasilnya negatif. 

Beberapa orang mungkin mengalami menstruasi yang sangat ringan, beberapa mungkin mengalami menstruasi yang sangat berat, bahkan ada yang sama sekali tidak datang bulan.

Baca juga: Selain Kehamilan, Ini 5 Penyebab Menstruasi Terlambat

Kapan harus menghubungi dokter?

Melansir laman Very Well Family, terlambat datang bulan tidak boleh dibiarkan begitu saja.

Jika mengalami menstruasi terlambat satu hingga dua minggu, bahkan hasil tes kehamilan negatif, disarankan untuk Anda segera mengunjungi dokter kandungan untuk tes darah kehamilan.

Jika menstruasi Anda sering tidak teratur, Anda juga harus memeriksakan diri ke dokter.

Adapun ketika Anda lebih dari tiga bulan tidak haid setelah berhenti menggunakan alat kontrasepsi, Anda perlu periksa ke dokter.

Siklus menstruasi yang tidak teratur bisa menjadi faktor risiko infertilitas.

 Baca juga: Menstruasi Terlambat Saat Konsumsi Pil KB, Begini Cara Mengatasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com