Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jenis Obat yang Mengganggu Kesuburan Pria

Kompas.com - 27/09/2023, 21:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Ria Apriani Kusumastuti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jenis obat tertentu ternyata bisa berpengaruh buruk untuk kesuburan pria.

Bahkan, obat yang diresepkan secara klinis melalui moderasi dapat memberikan efek buruk pada kesuburan pria, seperti antidepresan dan alpha blocker.

Karena itu, obat yang kita konsumsi harus sesuai petunjuk dokter atau aturan pemakaian yang tertera pada kemasannya.

Jika kita menggunakannya sembarangan, maka efek sampingnya bisa berdampak pada kesuburan.

Untuk lebih jelasnya, ketahui jenis obat yang mengganggu kesuburan pria berikut ini.

Baca juga: 4 Tanda Masa Subur Wanita, Penting untuk Tingkatkan Peluang Hamil

Jenis obat yang mengganggu kesuburan pria

Efek samping obat pada tingkat kesuburan pria ada yang bersifat permanen, namun ada yang bersifat sementara hingga pemakaiannya dihentikan.

Melansir Cleveland Clinic, ada beberapa zat dalam obat yang bisa berpengaruh pada kesuburan pria. Jenis obat tersebut beragam mulai dari antidepresan hingga opioid.

Berikut beberapa jenis obat yang mengganggu kesuburan pria.

  • Alpha blocker

Alpha blocker digunakan untuk mengobati gangguan saluran kemih yang disebabkan oleh pembesaran prostat.

Ada beberapa jenis obat ini, dan semuanya mempengaruhi kesuburan Anda dengan cara yang berbeda.

Namun dari beberapa jenis alpha blocker, silodosin dan tamsulosin dapat menyebabkan penurunan tajam volume ejakulasi, atau dapat menghambat ejakulasi sepenuhnya.

Baca juga: 10 Penyebab Pria Mandul, Ada Merokok dan Diabetes

  • Antidepresan

Kesehatan mental Anda sangat penting, tetapi jika Anda berencana memiliki momongan, sebaiknya pertimbangankan konsumsi antidepresan.

Selective serotonin reuptake inhibitor atau SSRI, adalah obat yang paling umum diresepkan untuk mengobati depresi dan kecemasan.

Sayangnya, obat-obatan tersebut bisa menyebabkan disfungsi seksual, terutama memperlambat ejakulasi.

  • Obat kemoterapi

Sebagian besar obat kemoterapi yang digunakan untuk mengobati kanker dapat menurunkan atau menghentikan produksi sperma secara signifikan.

Meskipun begitu, jenis kemoterapi dan durasi pengobatan yang dilakukan akan berpengaruh. Umumnya, produksi sperma akan membaik dalam waktu dua tahun.

Baca juga: 7 Penyebab Sperma Sedikit dan Cara Mengatasinya

  • Opioid

Opioid masuk ke dalam jenis narkotika yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit.

Jika digunakan jangka panjang, opioid bisa mengganggu sinyal yang mengontrol produksi testosteron, yang dapat menyebabkan rendahnya testosteron serta menurunkan kuantitas dan kualitas sperma.

Memahami jenis obat yang mengganggu kesuburan pria di atas sangatlah penting, khususnya ketika Anda dan pasangan berencana untuk melakukan program kehamilan.

Meskipun begitu, Anda diimbau untuk tidak menghentikan pengobatan tanpa arahan dari dokter dan berkonsultasi untuk mendapatkan alternatif obat atau dosis yang berbeda sehingga tidak berpengaruh pada kesuburan.

Baca juga: 4 Kebiasaan Buruk yang Bisa Menurunkan Kualitas Sperma

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau