Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/10/2023, 18:01 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Gumoh adalah kondisi saat bayi mengeluarkan cairan susu dari dalam mulutnya. Gumoh bisa terjadi saat bayi sedang menyusu atau setelahnya.

Dilansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), gumoh pada bayi yang sehat berlangsung kurang dari tiga menit dan tidak disertai masalah kesehatan lainnya.

Volume susu yang mengalir keluar dari mulut bervariasi, umumnya 1-2 sendok makan. Gumoh bisa terjadi pada bayi baru lahir hingga berusia 1 tahun.

Gumoh akan berkurang dan menghilang saat bayi mencapai usia 18-24 bulan atau ketika ukuran lambungnya lebih besar dan katupnya lebih kuat.

Penyebab bayi sering gumoh bisa karena kondisi lambungnya yang masih kecil hingga akibat overstimulasi.

Beriku penjelasan mengenai penyebab bayi sering gumoh dan cara mengatasinya.

Baca juga: Cara Mencegah GERD pada Bayi Agar Tidak Gumoh Terus-menerus

Apa penyebab bayi sering gumoh?

Ada beberapa penyebab bayi sering gumoh, yaitu:

  1. Ukuran lambung bayi masih sangat kecil atau seukuran bola pingpong sehingga saat volume susu terlalu banyak, bayi berisiko mengalami gumoh
  2. Katup lambung bayi belum dapat menutup dengan erat sehingga susu yang sudah berada dalam lambung dapat mengalir kembali ke mulut
  3. Refluks asam lambung atau kondisi saat asam lambung naik ke kerongkongan sehingga keluar sedikit gumoh
  4. Bayi langsung berbaring setelah minum susu atau ditengkurapkan sehingga membuat perutnya tertekan
  5. Aerophagia atau kondisi saat bayi menelan udaran terlalu banyak pada saat menyusu. Umumnya dipicu karena posisi menyusui yang kurang tepat atau bayi terburu-buru minum
  6. Pola makan atau makanan tertentu yang dikonsumsi ibu atau bayi yang bisa menimbulkan alergi
  7. Overstimulasi atau gerakan berlebihan pada bayi setelah minum ASI atau susu formula, misalnya gerakan mengayun si kecil dalam gendongan.

Pada kasus tertentu, penyebab bayi sering gumoh juga karena peradangan yang merusak saluran dari tenggorokan ke lambung. Kondisi ini dinamakan esofagitis yang memerlukan penanganan dari dokter spesialis anak.

Baca juga: Kenapa Bayi Muntah Setelah Minum ASI? Ketahui 5 Alasannya Berikut

Bagaimana cara mengatasi bayi gumoh?

Dilansir dari Healthy Children, berikut beberapa tips atau cara mengatasi bayi gumoh:

  • Hindari memberi makanan berlebihan kepada bayi

Seperti diketahui, ukuran lambung bayi masih sangat kecil sehingga tidak dapat menampung makanan yang berlebihan.

Karena itu, orangtua sebaiknya memberi ASI atau susu dalam porsi kecil namun lebih sering untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.

  • Sendawakan bayi setelah menyusu

Setelah menyusu ayah dan bunda sebaiknya segera menyendawakan si kecil.

Cara ini perlu dilakukan agar gas berlebih yang ada di dalam perut bayi dapat keluar. Saat disendawakan, gas yang keluar mungkin disertai sedikit cairan gumoh.

  • Hindari gerakan atau stimulasi berlebihan pada bayi yang baru selesai menyusu

Gerakan atau stimulasi berlebihan seperti mengayun bayi saat digendong sebaiknya tidak dilakukan ayah dan ibu usai si kecil minum susu atau makan.

Selain itu, Anda sebaiknya tidak membiarkan si kecil langsung tengkurap begitu selesai menyusu karena bisa memberi tekanan di area perut yang menyebabkan bayi gumoh.

Cara terbaik yaitu gendong bayi Anda dalam posisi tegak agar tidak gumoh dan bisa bersendawa.

Baca juga: Begini Cara Pemberian ASI untuk Mencegah Stunting pada Bayi BBLR

  • Atur pola makan ibu dan bayi

Ibu yang sedang menyusui bayi usia 0-6 bulan perlu mempertimbangkan jika ingin mengonsumsi susu sapi atau kedelai, Pasalnya, beberapa anak mungkin mengalami alergi protein dari susu sapi atau sari kedelai yang ibu konsumsi.

Alergi bisa membuat bayi gumoh, muntah, atau mengalami gangguan kesehatan lainnya.

Pada bayi berumur di atas 6 bulan yang sudah mengonsumsi MPASI, orangtua dapat mengatur pola makannya dengan menghindari susu atau produk turunannya dan sumber cairan lain yang bisa menjadi penyebab gumoh.

Selain itu, setelah gumoh sebaiknya cairan susu segera dibersihkan dengan kain bersih untuk mencegah iritasi kulit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau