Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Penyebab dan Tanda-tanda Refluks Asam Lambung pada Bayi

Kompas.com - 03/07/2023, 13:30 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Refluks asam lambung pada bayi bisa disebabkan karena kondisi sfingter yang belum sempurna dan akibat makanan serta ASI berlebihan.

Asam lambung bisa mengakibatkan ketidaknyamanan pada si kecil, menyebabkan rewel, hingga penurunan berat badan.

Karena itu, ayah dan bunda perlu mengetahui beberapa penyebab dan gejala refluks asam lambung pada si kecil.

Baca juga: Apakah Asam Lambung Bisa Menyebabkan Kematian? Berikut Faktanya...

Penyebab asam lambung pada bayi

Refluks asam lambung adalah gangguan pencernaan akibat melemahnya sfingter esofagus atau otot-otot pembatas antara kerongkongan dengan lambung.

Orang dewasa atau anak-anak yang menderita asam lambung akan merasakan refluks atau aliran balik.

Hal tersebut memicu cairan dan isi lambung kembali ke kerongkongan dan menyebabkan muntah.

Dikutip dari MomJunction, penyebab utama asam lambung pada bayi yaitu karena sfingter atau cincin otot belum berkembang dengan sempurna.

Katup tersebut baru akan berfungsi secara optimal ketika si kecil berusia sekitar 4-5 bulan.

Selain masalah pada sfingter, berikut beberapa penyebab asam lambung pada bayi yang perlu diketahui orangtua:

  • Mengonsumsi ASI, susu formula, atau makanan pendamping secara berlebihan
  • Konsumsi makanan berlemak tinggi yang memicu sfingter tetap terbuka
  • Alergi terhadap polusi udara atau asap rokok

Jadi, penyebab utama refluks asam lambung pada bayi yaitu kondisi sfingter yang belum sempurna.

Selain itu, pemberian ASI dan makanan pendamping berlebihan, hingga alergi juga dapat memicu refluks asam lambung.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Asam Lambung Tanpa Obat

Gejala asam lambung pada bayi

Setelah mengetahui penyebabnya, orangtua perlu memahami tanda-tanda asam lambung pada bayi berikut:

  • Bayi menunjukkan reaksi terhadap iritasi kerongkongan dengan batuk dan tersedak. Umumnya, ini terjadi pada bayi yang sudah kenyang setelah menyusu.
  • Bayi mengeluarkan cairan saat bersendawa
  • Si kecil menelan air liur saat cegukan
  • Bayi cenderung mengeluarkan ASI dalam bentuk muntahan kecil setelah menyusu langsung dari payudara ibu atau botol
  • Si kecil mudah tersinggung, rewel, dan mudah menangis setelah minum ASI atau susu formula
  • Bayi berhenti beberapa kali selama menyusu karena kesulitan menelan akibat refluks asam lambung
  • Bayi sering muntah, sehingga berat badan bayi tidak bertambah
  • Pada kasus yang parah, bayi bisa mengalami kolik selama lebih dari 3 jam.

Refluks asam lambung adalah kondisi normal yang bisa dialami setiap anak-anak, terutama di usia 0-4 bulan ketika otot sfingter mereka belum berfungsi secara optimal.

Namun, refluks asam lambung juga bisa membuat bayi menangis atau merasa kesakitan.

Untuk memastikan kondisi si kecil, orangtua sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis anak.

Baca juga: Minum Lemon untuk Asam Lambung, Boleh atau Tidak?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau