Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jantung Berdebar Kencang dan Badan Lemas Gejala Penyakit Apa?

Kompas.com - 03/10/2023, 18:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

Sumber Health,NHS

KOMPAS.com - Jantung yang berdebar dan disertai dengan tubuh yang lemas kerap dianggap sebagai gejala penyakit berbahaya. Namun, jantung berdebar kencang dan badan lemas gejala penyakit apa?

Ternyata, kondisi ini umumnya bukan merupakan gejala dari penyakit yang serius, seperti dehidrasi, konsumsi kafein yang berlebihan, hingga rasa cemas.

Meskipun begitu, jantung yang berdebar-debar dan disertai dengan badan yang lemas bisa jadi merupakan gejala penyakit yang lebih serius, seperti penyakit jantung.

Untuk itu, ketahui beberapa jenis penyakit yang membuat jantung berdebar dan badan lemas berikut ini.

Baca juga: 3 Minuman untuk Badan Lemas agar Kembali Berenergi

Jantung berdebar kencang dan badan lemas gejala penyakit apa?

Jantung berdebar kencang dan badan lemas umumnya merupakan gejala palpitasi jantung.

Dilansir dari NHS, kondisi ini akan membuat jantung berdetak kencang atau tidak teratur dalam beberapa detik atau beberapa menit.

Selain itu, palpitasi jantung juga kerap disertai dengan gejala lainnya badan lemas, napas terengah-engah, kepala terasa pening, atau nyeri di dada.

Palpitasi jantung umumnya bukan merupakan masalah kesehatan yang berbahaya, namun beberapa penyebabnya perlu diatasi secara medis.

Melansir Health, berikut adalah beberapa penyebab jantung berdebar kencang dan badan lemas yang perlu diketahui.

  • Mengalami kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kadar cairan di dalam tubuh berkurang atau hilang secara drastis sehingga menyebabkan beberapa gejala, seperti jantung berdebar kencang, kelelahan, lemas, urine berwarna kuning gelap, dan mata cekung.

Kondisi ini umumnya dapat diatasi dengan minum air putih dan mencukupi kebutuhan cairan harian.

Baca juga: 7 Makanan untuk Badan Lemas agar Segar Kembali

  • Mengonsumsi kafein

Mengonsumsi kafein dalam jumlah yang banyak, atau lebih dari 10 gram, dapat membuat denyut jantung tidak beraturan.

Anda yang mengalami kondisi ini diimbau untuk mengurangi konsumsi kafein per hari, atau maksimal dua cangkir saja.

  • Mengonsumsi minuman beralkohol

Mengonsumsi minuman beralkohol dapat meningkatkan irama denyut jantung, bahkan ketika Anda hanya mengonsumsi satu botol saja dalam sehari.

Minum minuman yang mengandung alkohol juga dapat memicu dehidrasi sehingga tubuh akan terasa lebih lemas dan lemah.

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Badan Lemas dan Keringat Dingin

  • Merasa cemas

Jantung yang berdebar-debar dan dibarengi dengan badan yang lemas umumnya merupakan gejala yang muncul ketika Anda merasa cemas.

Kondisi ini umumnya hanya berlangsung dalam waktu yang singkat dan bukan merupakan gejala masalah kesehatan yang serius.

Meskipun begitu, Anda tetap diimbau untuk mencari bantuan medis untuk membantu mengatasi rasa cemas yang muncul.

  • Mengalami gangguan tiroid

Hormon tiroid memiliki peran penting untuk mengatur fungsi tubuh, termasuk denyut jantung.

Gangguan tiroid dapat membuat irama denyut jantung meningkat dan disertai dengan gejala lainnya, seperti rasa cemas, penurunan berat badan, gangguan tidur, perubahan pada kulit atau rambut, serta perubahan siklus menstruasi.

  • Mengalami demam

Demam dapat membuat irama denyut jantung meningkat serta tubuh terasa lemas.

Namun, kondisi ini umumnya bersifat sementara dan dapat berangsur membaik ketika Anda mengonsumsi obat-obatan untuk menurunkan demam yang dirasakan.

  • Mengalami anemia

Anemia atau kekurangan sel darah merah dapat membuat jantung bekerja lebih keras untuk menyalurkan oksigen serta nutrisi ke seluruh tubuh. Akibatnya, denyut jantung meningkat dan tubuh terasa lebih lemas.

Anemia dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti kekurangan zat besi, vitamin, atau masalah kesehatan lainnya, sehingga pengobatannya akan tergantung dari penyebabnya.

  • Mengonsumsi jenis obat-obatan tertentu

Beberapa jenis obat dapat membuat denyut jantung meningkat dan tubuh lemas, seperti obat tiroid, dekongestan, antidepresan, dan beberapa jenis obat untuk tekanan darah tinggi.

Meskipun begitu, Anda diimbau untuk tidak menghentikan konsumsi obat tersebut tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

  • Memiliki kadar oksigen yang rendah

Kadar oksigen yang rendah di dalam darah dapat membuat denyut jantung meningkat dan badan terasa lemas.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti infeksi paru-paru, penyakit jantung, hingga ketika Anda berada di dataran tinggi.

Baca juga: 7 Cara Mengatasi Jantung Berdebar Kencang dan Badan Lemas

  • Mengalami penyakit jantung

Jantung yang berdebar-debar dan disertai dengan badan yang lemas bisa jadi merupakan gejala penyakit jantung.

Beberapa penyakit jantung yang dapat memicu kondisi ini, seperti gangguan irama jantung, serangan jantung, hingga gagal jantung.

  • Mengalami kekurangan gula darah

Kekurangan gula darah atau hipoglikemia dapat membuat irama jantung meningkat.

Selain itu, kondisi ini juga umumnya dibarengi dengan gejala lainnya, seperti badan lemas atau bergetar, kebingungan, mual, kulit pucat, sakit kepala, hingga terasa seperti ingin pingsan.

  • Mengalami Long Covid

Peningkatan irama denyut jantung dan badan lemas bisa jadi merupakan gejala Long Covid yang terjadi dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah terinfeksi.

Kondisi ini membuat penderita merasa lebih lelah ketika beraktivitas sehingga tidak bisa melakukan jenis olahraga tertentu.

Beberapa penyebab di atas umumnya bukan merupakan masalah kesehatan yang serius dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Meskipun begitu, mengetahui jantung berdebar kencang dan badan lemas gejala penyakit apa sangatlah penting sehingga Anda bisa mendapatkan perawatan serta pengobatan yang tepat.

Hindari melakukan diagnosis pribadi dan segera cari bantuan medis ketika kondisi ini tiba-tiba muncul serta tidak kunjung membaik karena bisa jadi merupakan gejala dari masalah kesehatan yang lebih serius.

Baca juga: Badan Sering Lemas dan Mudah Capek Gejala Penyakit Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com