KOMPAS.com - Apakah Kamu pernah merasa tiba-tiba gelisah, jantung berdebar-debar, napas jadi cepat, atau terkadang merasa seolah kehilangan kendali?
Kedua kondisi ini bisa berasal dari serangan panik (panic attack) dan kecemasan (anxiety). Namun, perbedaan panic attack dan anxiety terkadang membingungkan.
Simak penjelasan beda serangan panik dan kecemasan yang dapat membantu menambah informasi untuk memahami keduanya.
Baca juga: Bisa Terjadi Kapan Saja, Begini Cara Mengatasi Panic Attack
Panic attack dan anxiety sama-sama menyebabkan detak jantung cepat, pernafasan pendek, dan rasa tertekan. Namun, tingkat keparahan dan penyebabnya biasanya berbeda.
Dilansir dari Healthline, berikut beberapa beda panic attack dan anxiety yang mendasar:
Serangan panik atau panic attack adalah rasa cemas yang datang tiba-tiba dan membuat seseorang merasakan ketakutan intens dan berlebihan.
Sedangkan arti gangguan kecemasan atau anxiety adalah sejumlah gangguan kesehatan mental yang menyebabkan seseorang kerap merasa khawatir dan takut berlebihan.
Orang yang mengalami serangan panik atau panic attack akan merasakan gejala detak jantung yang berdebar kencang, sesak napas, atau mual. Gejala anxiety dan panic attack memang serupa. Namun, serangan panik biasanya terjadi tanpa pemicu pasti.
Sementara itu, anxiety disebabkan adanya respons terhadap stressor atau ancaman yang dirasakan.
Baca juga: Apa Artinya Lingkaran Setan GERD dan Anxiety?
Gejala panic attack biasanya muncul tiba-tiba. Pada penderita anxiety, perasaan cemas muncul secara bertahap seiring berjalannya waktu.
Gejala pada penderita anxiety biasanya muncul dalam waktu yang lama. Namun pada penderita panic attack, gejala bisa mereda setelah beberapa menit.
Perlu diketahui juga, gejala panic attack sangat mengganggu dan bisa membuat penderitanya sulit mengontrol diri. Sedangkan pada penderita anxiety, gejala yang dirasakan bisa dalam intensitas ringan sampai berat.
Baca juga: Bisa Muncul Tiba-tiba, Apa Penyebab Panic Attack?
Ada beberapa faktor risiko yang bisa membuat seseorang mengalami anxiety atau panic attack. Melansir laman Healthline, berikut faktor risiko tersebut:
Orang yang mengalami kecemasan mempunyai peningkatan risiko mengalami serangan panik.
Namun memiliki rasa cemas bukan berarti Anda akan mengalami serangan panik. Diagnosis panic attack dan anxiety hanya bisa dilakukan oleh dokter.
Untuk mendapatkan diagnosis, dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik, tes darah. tes jantung, dan evaluasi psikologis.
Setelah menyimak penjelasan perbedaan panic attack dan anxiety yang sekilas gejalanya mirip di atas, jangan keliru lagi membedakan kedua kondisi ini.
Baca juga: Mereka yang Menang dari Anxiety dan Depresi Berkat Pola Makan Sehat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.