KOMPAS.com - Saat mengalami panic attack, kita bisa merasakan sesak napas, jantung berdetak kencang, mual, pusing, gemetar, dan hilang kendali.
Panic attack bisa terjadi kapan saja tanpa melihat waktu atau momen. Seringkali, panic attack terjadi tanpa pemicu yang bisa diidentifikasi.
Namun, ada beberapa situasi yang bisa memicu serangan panic atau panic attack, seperti konflik hubungan, stres finansial, hingga peristiwa traumatis.
Melakukan teknik pernapasan umumnya dapat meredakan serangan panik.
Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab dan cara mengatasi panic attack berikut ini.
Baca juga: Malas Mandi Tanda Depresi, Mitos atau Fakta?
Panic attack kerap terjadi secara tiba-tiba. Namun, ada beberapa situasi yang dapat memicu terjadinya serangan panik.
Melansir Wellnes Road Psychology, ada beberapa situasi yang bisa jadi penyebab panic attack, seperti:
Meskipun kerap datang secara tiba-tiba, beberapa kondisi di atas dapat membuat membuat Anda mengalami serangan panik.
Namun, beberapa orang dapat mengalami serangan panik tanpa penyebab apapun dan mengalaminya ketika sedang tidur.
Baca juga: Tanda-tanda Serangan Panik pada Anak dan Cara Mengatasinya
Mengingat bahwa panic attack bisa terjadi kapan saja tanpa melihat momen, tentu saja kondisi ini sangat mengganggu aktivitas penderitanya.
Ketika kita sudah divonis mengalami panic attack, kita butuh langkah cepat untuk meredakan serangan tersebut.
Sebab, panic attack bisa saja membahayakan nyawa kita, terutama jika terjadi di situasi tertentu, seperti saat kita sedang mengemudi atau mengoperasikan alat berat.
Melansir New Vision Psychology, ada beberapa langkah cepat yang bisa dilakukan sebagai cara mengatasi panic attack, seperti:
Latihan pernapasan dalam sederhana ini efektif karena saat Anda merasa stres, pola pernapasan Anda berubah.
Ketika kita merasa cemas, respons fisiologis alami kita adalah bernapas dengan cepat dalam waktu singkat.