Stroke adalah kondisi medis serius yang mengancam jiwa yang terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terputus.
Seperti semua organ, otak membutuhkan oksigen dan nutrisi yang disediakan oleh darah agar dapat berfungsi dengan baik.
Jika suplai darah dibatasi atau terhenti, sel-sel otak mulai mati. Hal ini dapat menyebabkan cedera otak, kecacatan, dan kemungkinan kematian.
Pembekuan darah jika terjadi di otak, dapat menyebabkan pembuluh darah tersumbat, sehingga mengganggu suplai darah menuju otak.
Gumpalan darah bisa terjadi di vena atau arteri otak, yang menimbulkan konsekuensi serius.
Segala jenis bekuan darah di otak dapat menyebabkan kerusakan otak parah, termasuk di batang otak, yang mengakibatkan cacat permanen.
Baca juga: Tak Hanya Pengaruhi Otak, Begini Komplikasi Alzheimer pada Tubuh
Cedera kepala yang parah bisa memengaruhi batang otak, ketika terjadi pukulan atau benturan yang sangat keras.
Jika tulang tengkorak yang melindungi otak patah, pecahannya bisa menembus jaringan.
Batang otak bisa saja mengalami memar, robekan, atau pendarahan.
Pendarahan otak adalah keadaan darurat medis yang memerlukan perawatan segera.
Pendarahan ini dapat menyebabkan kompresi dan kerusakan pada jaringan otak, termasuk batang otak.
Jika pembuluh darah di otak bocor, atau pecah hingga terjadi pendaraha, dapat terjaadi stroke hemoragik.
Baca juga: Menyerang Otak, Berikut Penyebab dan Faktor Risiko Alzheimer...
Infeksi otak dapat terjadi akibat virus, bakteri, jamur, atau parasit. Sehingga, penyakit ini banyak jenisnya.
Salah satu yang dapat menjadi penyebab mati batang otak adalah ensefalitis.
Ensefalitis adalah suatu kondisi yang jarang terjadi, tetapi serius di mana otak mengalami peradangan (bengkak).