Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Tanda Bahaya Diare pada Ibu Hamil yang Pantang Disepelekan

Kompas.com - 13/10/2023, 12:10 WIB
Agustin Tri Wardani,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diare dapat diderita oleh siapa saja, tak terkecuali ibu hamil yang tengah menantikan kelahiran buah hatinya.

Selain menyebabkan rasa tidak nyaman yang biasanya menyertai kehamilan, terdapat potensi bahaya diare pada ibu hamil yang perlu diketahui.

Baca juga: Ciri-ciri Diare Ringan, Berat, dan Perlu Diwaspadai

Menurut Kementerian Kesehatan, diare adalah kondisi ketika buang air besar (BAB) kotoran atau fesesnya cair dan encer, dan terjadi hingga 3 kali atau lebih dalam sehari. Gejala diare terkadang juga disertai mual, muntah, kram perut, atau penurunan berat badan.

Masalah kesehatan ini cukup umum dialami bumil. Sekitar 34 persen ibu hamil pernah mengalami diare.

Penyebab diare pada ibu hamil paling umum karena infeksi bakteri, seperti Escherichia coli, bakteri dari genus campylobacter, salmonella, shigella, serta virus seperti norovirus dan rotavirus.

Selain itu masalah kesehatan ini juga bisa muncul karena keracunan makanan, efek samping obat tertentu, atau gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi usus besa dan penyakit radang usus.

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada kondisi yang potensial berbahaya ini, ada baiknya Anda mengenali tanda bahaya diare pada ibu hamil. 

Baca juga: 17 Tanda Bahaya Diare pada Anak Balita, Orangtua Wajib Waspada

Apa bahaya diare pada ibu hamil?

Dikutip dari VinMec dan Medical News Today, diare saat hamil bisa berlangsung 1 hingga 10 hari tergantung penyebabnya. 

Diare selama kehamilan adalah hal yang lumrah, dan seringkali tidak berbahaya. Namun, para bumil perlu waspada dengan diare saat hamil. 

Pasalnya, daya tahan ibu hamil cenderung lebih lemah ketimbang saat tidak hamil, sehingga bumil berisiko mengalami diare parah. 

Diare parah bisa menyebabkan BAB berulang, muntah-muntah, lemas, kelelahan, sampai dehidrasi atau kekurangan cairan.

Nah, bahaya dehidrasi saat diare ini dapat terjadi apabila ibu hamil tidak segera ditangani. Ibu hamil yang diare parah berisiko mengalami syok dehidrasi yang mengancam keselamatan.

Selain membahayakan tubuh ibu hamil, bahaya diare juga berdampak pada janin dalam kandungan, baik saat hamil muda maupun hamil tua.

Kurangnya nafsu makan dan kelelahan yang dialami bumil dapat meningkatkan risiko bahaya diare saat hamil muda, di mana janin bisa kekurangan gizi, pertumbuhan terlambat, dan berisiko fatal.

Sedangkan, bahaya diare saat hamil tua bisa menjadi faktor penyebab bayi lahir prematur, karena rasa sakit perut akibat diare parah terkadang dapat merangsang rahim berkontraksi.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau