Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Penyebab Keputihan Berlebihan, Wanita Perlu Tahu

Kompas.com - 14/10/2023, 10:13 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keputihan sebenarnya hal yang lumrah pada wanita. Cairan ini membantu membersihkan dan melumasi vagina.

Tapi, jika jumlah keputihan banyak, hal itu bisa jadi tanda masalah kesehatan tertentu. Lantas, apa saja penyebab keputihan berlebihan? Simak penjelasan berikut.

Baca juga: 10 Penyebab Keputihan Banyak dan Kapan Perlu Waspada

Penyebab keputihan berlebihan?

Ciri-ciri keputihan normal ditandai dengan warnanya yang bening, putih seperti susu, dan tidak berbau menyengat atau tak sedap.

Warna dan kekentalan keputihan dapat berubah seiring siklus bulanan wanita. Saat ovulasi, menyusui, atau masa subur cairan keputihan bakal lebih kental.

Jumlah keputihan juga bisa bervariasi seiring berjalannya waktu. Dilansir MedicalNewsToday, berikut beberapa penyebab keputihan berlebihan yang perlu diketahui wanita:

Baca juga: Jokowi Tantang Deddy Sitorus Ungkap Sosok Utusan: Biar Jelas!

  • Libido tinggi

Gairah seksual memicu beberapa respons fisik dalam tubuh, salah satunya peningkatan aliran darah di alat kelamin.

Kondisi ini membuat pembuluh darah membesar sehingga mendorong cairan ke permukaan dinding vagina.

Cairan yang keluar biasanya berwarna bening dan encer dengan tekstur licin. Cairan ini membantu melumasi vagina saat berhubungan seks.

Baca juga: Usai Diperiksa Kejagung, Ahok: Saya Juga Kaget, Kok Gila Juga

  • Masa ovulasi

Cairan keputihan juga bisa berasal dari serviks. Biasanya, cairan ini berbentuk gel yang mengandung protein, karbohidrat, dan asam amino. Tekstur dan jumlah cairan serviks berubah sepanjang siklus menstruasi wanita.

Misalnya setelah menstruasi, cairan serviks memiliki tekstur yang kental seperti lendir. Warnanya bisa keruh, putih, atau kuning.

Kadar estrogen meningkat mendekati ovulasi. Hal ini menyebabkan cairan serviks menjadi bening dan licin, mirip dengan putih telur mentah.

Keluarnya cairan serviks meningkat pada hari-hari menjelang ovulasi dan menurun setelah ovulasi. Wanita mungkin tidak mengeluarkan cairan selama beberapa hari setelah menstruasi.

Baca juga: Mengapa Keputihan Encer? Simak Penjelasan Berikut...

  • Hormon tidak seimbang

Ketidakseimbangan hormon yang berhubungan dengan stres, pola makan, atau kondisi medis yang mendasarinya dapat menyebabkan keputihan lebih banyak.

Sindrom ovarium polikistik (PCOS), misalnya, mengacu pada serangkaian gejala yang terjadi akibat ketidakseimbangan hormon.

Penderita PCOS memiliki kadar hormon pria yang disebut androgen lebih tinggi. Hal ini bisa mengubah jumlah atau tekstur cairan di serviks, menyebabkan menstruasi tidak teratur, dan mencegah ovulasi.

Baca juga: Dedi Mulyadi Cari Kades yang Marah soal Pembongkaran Bangunan Liar di Bekasi

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau