KOMPAS.com - Mata juling atau strabismus adalah suatu kondisi dimana kedua mata tampak tidak searah atau memandang pada dua titik yang berbeda.
Ketika kedua mata memandang tidak searah maka akan ada dua gambar yang dikirim ke otak.
Pada orang dewasa hal ini menyebabkan timbulnya penglihatan ganda. Sementara pada anak kecil kondisi ini akan kehilangan persepsi jarak, ukuran dan kedalaman.
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui penyebab mata juling, gejala, dan cara mengatasinya.
Baca juga: Mata Juling: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Dilansir dari laman RS Mata YAP, strabismus dapat disebabkan oleh ketidak-seimbangan tarikan otot yang mengendalikan pergerakan mata, kelumpuhan otot, gangguan persyarafan atau kelainan refraksi yang tidak dikoreksi.
Anak-anak yang dilahirkan dari keluarga yang mempunyai riwayat strabismus dalam keluarganya beresiko tinggi menderita strabismus juga.
Tanda nyata adanya mata juling adalah bola mata tidak lurus atau tidak terlihat memandang ke arah yang sama seperti mata sebelahnya.
Anak-anak yang terindikasi mengalami mata juling cenderung memicingkan atau menutup sebelah matanya saat terkena sinar matahari yang terang atau memiringkan kepala mereka agar dapat menggunakan kedua matanya sekaligus.
Bayi dan anak kecil seringkali terlihat juling karena bentuk hidung yang lebar dan rata dengan lipatan kulit kelopak mata yang lebar sehingga membuat mata seakan terlihat tidak searah.
Meskipun demikian gejala semu seperti diatas akan hilang sendirinya seiring dengan pertumbuhan anak, namun akan tetap lebih baik jika diperiksakan ke layanan kesehatan.
Seorang dokter spesialis mata anak dapat menjelaskan perbedaan strabismus semu dan Strabismus yang sebenarnya.
Baca juga: Gejala Mata Juling, Kondisi yang Bisa Muncul Sejak Usia 3 Tahun
Dokter mata subspesialis strabismus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Gusti G. Suardana, Sp. M (K) menyatakan bahwa mata juling atau strabismus bisa disembuhkan dengan pemakaian kacamata dan operasi.
Namun menurut Gusti, proses tindakan tidak bisa langsung diputuskan karena pasien harus melakukan skrining mata terlebih dahulu.
Pasalnya, penggunaan kacamata hanya dapat diberikan jika juling pada mata disebabkan karena adanya kelainan refraksi (hiperopia atau miopia) yang tidak dikoreksi.
Sementara itu operasi juling sebaiknya dilakukan bila penglihatan pada kedua bola mata telah seimbang, sehingga penglihatan binokular dapat berkembang.