KOMPAS.com - Mata juling atau strabismus adalah suatu kondisi ketika mata tidak sejajar satu sama lain.
Dengan kata lain, satu mata berputar ke arah yang berbeda daripada mata lainnya.
Melansir dari Mayo Clinic, dalam kondisi normal, enam otot yang mengontrol gerakan mata bekerja sama dan mengarahkan kedua mata ke arah yang sama.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Mata Merah sesuai Penyebabnya
Pasien dengan mata juling memiliki masalah dengan kontrol gerakan mata dan tidak dapat menjaga kesejajaran mata (posisi mata) normal.
Gejala umum yang muncul pada pasien mata juling adalah kondisi mata yang tidak sejajar satu sama lain.
Berdasarkan arah berputar bola mata, ada beberapa jenis mata juling atau strabismus, yakni sebagai berikut.
Selain itu, ada beberapa gejala lain dari mata juling yang juga menyertainya.
Gejala ini tidak muncul secara terus-menerus, tetapi biasanya akan muncul pada saat pasien mengalami kelelahan atau tidak enak badan.
Berikut ini beberapa gejala lain yang mungkin dialami penderita mata juling, seperti dilansir dari Healthline.
Baca juga: Konsumsi Suplemen Baik Untuk Kesehatan Mata, Benarkah?
Kebanyakan penyebab mata juling adalah adanya kelainan kontrol neuromuskular gerakan mata.
Selain itu, dalam beberapa kasus, ada masalah dengan otot mata.
Mata juling juga terkadang bersifat genetik atau diturunkan.
Sebanyak 30 persen anak penderita mata juling juga memiliki anggota keluarga dengan masalah serupa.
Di samping itu, ada beberapa kondisi lain yang menjadi penyebab mata juling, seperti berikut.
Penanganan terhadap mata juling bervariasi, tergantung tingkat keparahan dan penyebabnya.
Baca juga: Punya Gejala Sama, Apa Beda Alergi dan Infeksi Pada Mata?