Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Perbedaan Adenomiosis dan Endometriosis yang Perlu Wanita Ketahui

Kompas.com - 25/10/2023, 13:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Adenomiosis dan endometriosis sama-sama merupakan kelainan pada jaringan endometrium yang melapisi bagian dalam rahim wanita.

Meski begitu, dilihat dari gejala, lokasi jaringan, dan cara diagnosisnya, adenomiosis dan endometriosis adalah dua masalah organ reproduksi yang berbeda.

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui lebih lanjut apa saja perbedaan adenomiosis dengan endometriosis.

Baca juga: 7 Tanda-tanda Adenomiosis, Wanita Perlu Waspada

Apa saja perbedaan adenomiosis dan endometriosis?

Dilansir dari Healthline, berikut beberapa perbedaan adenomiosis dan endometriosis yang perlu Anda tahu:

  • Lokasi jaringan adenomiosis dan endometriosis tidak sama

Pada endometriosis, jaringan endometrium yang seharusnya melapisi bagian dalam uterus tumbuh di luar uterus.

Sementara itu pada adenomiosis, jaringan endometrium yang seharusnya melapisi bagian dalam uterus menyebar ke dinding otot uterus.

  • Adenomiosis dan endometriosis memiliki gejala yang berbeda

Adenomiosis dan endometriosis memiliki ciri yang sama yaitu nyeri perut ringan yang berangsur kian parah saat menstruasi.

Namun, adenomiosis dan endometriosis juga memiliki gejala yang berbeda. Untuk mengetahui perbedaannya, simak gejala adenomiosis dan endometriosis berikut:

Gejala adenomiosis antara lain:

  1. Nyeri atau kram parah sebelum, saat, atau setelah menstruasi
  2. Rasa sakit saat berhubungan seks
  3. Nyeri panggul kronis
  4. Perdarahan abnormal yang ditandai dengan periode menstruasi yang lama dan pendarahan besar selama persalinan
  5. Infertilitas atau gangguan kesuburan.

Sementara, gejala endometriosis yaitu:

  1. Nyeri atau sakit ketika berhubungan intim
  2. Rasa sakit saat buang air besar dan buang air kecil
  3. Kelelahan, mual, dan diare, terutama saat menstruasi.

Baca juga: 5 Cara Mengobati Adenomiosis pada Wanita Agar Bisa Hamil

  • Perbedaan pada faktor risiko adenomiosis dan endometriosis

Faktor risiko adenomiosis yang umum ialah pernah melahirkan, riwayat operasi rahim seperti operasi sesar atau kuretase, dan penggunaan tamoxifen untuk mengobati kanker payudara.

Wanita dengan kebiasaan merokok dan berusia paruh baya juga lebih berisiko mengalami adenomiosis.

Sementara itu faktor yang bisa meningkatkan risiko endometriosis pada seorang wanita yaitu mengalami menstruasi lebih awal (di bawah 12 tahun), siklus haid yang pendek, dan terhambatnya aliran menstruasi.

  • Mendiagnosis adenomiosis lebih sulit dibanding endometriosis

Adenomiosis sulit didiagnosis. Dulunya, diagnosis adenomiosis dilakukan melalui pemeriksaan sampel jaringan, misalnya setelah operasi rahim.

Namun, kini pemeriksaan adenomiosis dilakukan pengambulan garam menggunakan sonogram untuk mengetahui apakah kondisi rahim Anda tampak menebal (bengkak) atau lunak.

Sementara itu, diagnosis endometriosis biasanya dilakukan dengan pemeriksaan panggul untuk mencari kista atau kelainan lainnya.

Selanjutnya, dokter mungkin menyarankan Anda memesan tes pencitraan, termasuk sonogram dan MRI.

Baca juga: 3 Masalah Seksual Akibat Adenomiosis, Termasuk Pendarahan

Adenomiosis dan endometriosis adalah gangguan reproduksi wanita yang memiliki persamaan yaitu menstruasi abnormal, sakit saat berhubungan seksual, dan bisa menyebabkan kemandulan.

Sementara, perbedaan adenomiosis dan endometriosis terletak pada lokasi jaringan, gejalanya, cara diagnosis, dan faktor risiko yang bisa memicu penyakit tersebut.

Jika Anda mengalami keluhan terkait adenomiosis atau endometriosis, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau