Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hal yang Terjadi jika Kita Terlalu Sering Bercinta

Kompas.com - 29/10/2023, 21:01 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hubungan seks yang dilakukan dengan nyaman bisa memiliki banyak manfaat untuk kesehatan fisik dan mental, seperti meningkatkan suasana hati sampai menjaga kualitas tidur.

Tapi, tahukah Anda jika terlalu sering bercinta, efeknya justru bisa berdampak negatif pada kesehatan.  

Baca juga: Mitos atau Fakta, Bercinta saat Menstruasi Tidak Menyebabkan Hamil?

Seberapa banyak hubungan seks dikatakan berlebihan?

Frekuensi atau sering tidaknya pasangan berhubungan seks bisa bervariasi dari orang ke orang.

Dilansir dari laman Health, rata-rata orang dewasa berhubungan seks 54 kali setahun. Frekuensi tersebut dapat berubah tergantung pada beberapa faktor berbeda, terutama usia.

Orang-orang berusia 20 tahunan berhubungan seks sekitar 80 kali setahun. Sekitar usia 50 tahun, frekuensinya menurun bisa sekitar 20 kali setahun.

Para peneliti juga menemukan bahwa, frekuensi seks menurun di antara orang-orang yang menikah. Jadi, definisi terlalu banyak berhubungan seks untuk setiap orang berbeda-beda.

Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari School of Medicine Mount Sinai AS Rebecca Brightman, seks yang terasa nyaman dan tidak menyakitkan bisa dilakukan selama atau sebanyak yang diinginkan.

Dengan kata lain, berapa kali seseorang berhubungan seks dalam setahun berbeda-beda untuk setiap orang.

Anda bisa melakukan hubungan seks sebanyak mungkin asalkan tidak mengalami efek samping negatif.

 

Baca juga: 5 Penyebab Mati Rasa pada Vagina Saat Bercinta dan Cara Mengobatinya

Apa yang terjadi jika terlalu sering berhubungan seks?

Seks yang aman dan sehat tidak berarti kita harus melakukannya setiap saat atau secara berlebihan.

Informasi Health Shots menyebutkan, terlalu sering berhubungan seks menyebabkan beberapa masalah kesehatan berikut:

  • Vagina kering dan lecet

Vagina kering menjadi salah satu tanda awal dari hubungan seks yang kurang nyaman. Kondisi ini bisa membuat pelumas alami tubuh rusak, vagina lecet, dan menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seks. Vagina kering juga sering dialami wanita yang sudah menopause. 

  • Vagina bengkak

Jika vagina bengkak setelah berhubungan intim, cobalah tunda atau kurangi dulu frekuensi bercinta. Jika hubungan seks dilanjutkan, vagina bisa menjadi lebih sakit. Lebih baik rehat dulu dari aktivitas bercinta dan redakan rasa sakit dengan kompres es.

Lalu gunakan pelumas saat bercinta di kemudian hari untuk menciptakan kelembaban yang cukup pada vagina.

Baca juga: 7 Efek Buruk Bercinta Setiap Hari, Pasutri Perlu Tahu

  • Sensasi terbakar

Terlalu banyak bercinta juga bisa memicu sensasi terbakar di area intim karena adanya gesekan. Sensasi terbakar di selama atau setelah berhubungan seks mungkin membuat Anda tidak nyaman dan menandakan Anda perlu berhenti atau istirahat.

  • Infeksi saluran kencing

Nyeri, kekeringan, iritasi, rasa terbakar, dan ruam adalah beberapa gejala infeksi saluran kencing. Infeksi ini bisa terjadi apabila vagina teriritasi dan menjalar ke kandung kencing atau saluran kencing. 

Setelah menyimak beberapa efek terlalu sering bercinta di atas untuk kesehatan, mulai sekarang coba dengarkan tubuh Anda. Jika Anda mengalami ketidaknyamanan, bengkak, iritasi, atau lainnya setelah bercinta, cobalah istirahat dulu dari aktivitas ini. 

Baca juga: 3 Manfaat Buah Mangga untuk Kehidupan Seks Anda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau