KOMPAS.com - Ibu hamil yang mengonsumsi karbohidrat berlebihan selama masa kehamilan berisiko mengalami berbagai masalah, seperti memicu kelebihan berat badan, diabetes gestasional, dan berbagai masalah lainnya.
Karbohidrat sangat penting untuk memberi energi dan serat, terutama bagi ibu hamil.
Dilansir dari Kementerian Kesehatan RI, asupan karbohidrat yang tepat bagi ibu hamil yaitu sebesar 300–350 gram per harinya.
Baca juga: 7 Akibat Kelebihan Karbohidrat pada Tubuh yang Pantang Disepelekan
Apabila konsumsi karbohidrat melebihi kadar tersebut, ibu hamil berisiko mengalami kelebihan karbohidrat.
Simak beberapa akibat yang bisa terjadi jika ibu hamil mengalami kelebihan karbohidrat melalui artikel berikut ini.
Ibu hamil memang membutuhkan nutrisi yang baik untuk perkembangan janin dan menunjang kesehatan ibu. Namun, konsumsi nutrisi terutama karbohidrat harus sesuai dengan kebutuhan harian.
Pasalnya, ibu hamil yang kelebihan karbohidrat berisiko mengalami masalah kesehatan yang mengancam bayi.
Berikut ini beberapa akibat kelebihan karbohidrat pada ibu hamil yang perlu Anda ketahui:
Dilansir dari Liver Doctor, kelebihan karbohidrat pada ibu hamil menyebabkan peningkatan risiko diabetes gestasional.
Diabetes gestasional adalah bentuk sementara dari diabetes yang terjadi pada 3 hingga 8 persen wanita hamil yang sebelumnya tidak menderita diabetes.
Penyakit ini biasanya akan hilang setelah bayi lahir, tetapi wanita dengan kondisi tersebut berisiko terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Baca juga: Mengapa Seseorang yang Kelebihan Karbohidrat Dapat Menjadi Gemuk?
Diabetes gestasional juga dapat menimbulkan risiko bagi bayi seperti obesitas, penyakit jantung dan diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Masalah berat badan cenderung terjadi di awal perkembangan untuk anak-anak yang lahir dari ibu yang menderita diabetes gestasional.
Kondisi diabetes gestasional ringan dapat diatasi dengan perubahan pola makan, sementara kasus yang lebih parah memerlukan suntik insulin.
Selain itu, menjaga asupan karbohidrat tidak berlebih dan tetap rendah adalah cara paling efektif untuk mengurangi risiko diabetes gestasional dan diabetes tipe 2.