KOMPAS.com - Seiring bertambahnya usia, tubuh kita mengalami penuaan, termasuk dalam sistem reproduksi.
Mengutip National Library of Medicine, penuaan adalah proses biologis kompleks yang melibatkan perubahan tubuh selama rentang hidup yang panjang.
Penuaan sistem reproduksi manusia dihipotesiskan akibat penuaan seluler dan organik yang terjadi terlebih dahulu.
Berikut artikel ini akan mengulas lebih lenjut tentang apa saja penuaan pada sistem reproduksi manusia.
Baca juga: Tak Hanya untu Sistem Reproduksi, Ini 4 Manfaat Hormon Estrogen
Penuaan sistem reproduksi pria dan wanita berbeda.
Dalam penuaan sistem reproduksi pria, seperti yang dikutip dari Medline Plus, perubahan terjadi secara bertahap selama proses yang oleh sebagian orang disebut andropause.
Para pria tidak mengalami perubahan kesuburan yang besar dan cepat seiring bertambahnya usia, seperti wanita yang mengalami menopause.
Mengutip MSD Manuals, perubahan organ reproduksi wanita terjadi dengan cepat menjelang menopause.
Merujuk Kementerian Kesehatan RI, menopause biasanya terjadi saat wanita memasuki usia 45 hingga 55 tahun.
Baca juga: 11 Macam Penyakit pada Sistem Reproduksi Pria
Disari dari Nursing Times dan MSD Manuals, berikut penuaan sistem reproduksi wanita yang berkembang seiring bertambahnya usia:
Seiring bertambahnya usia wanita, terjadi penurunan progresif dalam jumlah folikel ovarium.
Jumlah dan kualitas sel telur berkurang serta produksi estrogen menurun, yang pada sebagian besar wanita memicu menopause sekitar usia 51 tahun.
Kecepatan penuaan ovarium terutama ditentukan oleh genetika, meskipun stres oksidatif, apoptosis, dan faktor lingkungan juga berperan.
Penuaan pada wanita dikaitkan dengan hilangnya elastisitas dan penyusutan panjang vagina.
Setelah menopause, jaringan labia minora (yang mengelilingi lubang vagina dan uretra), klitoris, vagina, dan uretra menjadi tipis (atrofi).