KOMPAS.com - Sifilis adalah salah satu penyakit infeksi menular seksual yang perlu diwaspadai.
Dinukil dari MedlinePlus, masalah kesehatan yang dikenal dengan sebutan penyakit raja singa ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
Bakteri penyebab sifilis akan menginfeksi tubuh penderitanya dengan cara masuk ke kulit atau selaput lendir yang rusak, utamanya lewat hubungan seks.
Untuk meningkatkan kewaspadaan mengenai penyakit ini, ada baiknya Anda mengenali berapa lama masa inkubasi sifilis, beserta gejala, dan cara mengobatinya melalui artikel berikut.
Baca juga: Kenali Apa Itu Bakteri Treponema Pallidum, Kuman Penyebab Sifilis
Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), masa inkubasi sifilis umumnya 21 hari setelah penderita tertular penyakit ini.
Namun, periode ketika bakteri penyebab sifilis masuk ke tubuh sampai timbulnya gejala sifilis bisa bervariasi pada tiap orang, dapat berkisar antara 10 hari hingga 90 hari.
Hal itu dapat dipengaruhi sedikit banyaknya bakteri yang menginfeksi, serta ketahanan atau daya tahan tubuh penderita.
Awalnya, penderita bisa mengalami gejala awal yang ringan berupa luka kecil di kulit. Perkembangan penyakit baru terlihat selang beberapa minggu bahkan beberapa tahun setelah penderita tertular penyakit ini.
Baca juga: 2 Cara Mengobati Sifilis Primer, Sekunder, Laten dan Tersier
Dilansir dari WebMD, gejala sifilis dapat dikategorikan sesuai dengan 3 tahap yaitu tahap awal atau primer, sekunder, dan tersier. Berikut penjelasannya:
Gejala awal sifilis ditandai dengan munculnya satu atau lebih luka yang disebut dengan chances. Luka ini berupa luka bernanah atau ulkus yang tidak menyakitkan. Luka ini dapat muncul pada alat kelamin, anus, rektum, atau di sekitar bagian mulut.
Baca juga: 3 Gejala Penyakit Sifilis pada Wanita yang Pantang Disepelekan
Apabila sifilis primer tidak ditangani, penyakit bisa berkembang menjadi sifilis sekunder. Gejala ini ditandai dengan munculnya ruam sifilis yang tampak bewarna kemerahan di telapak tangan dan bagian kaki.
Ruam tersebut juga dapat muncul di bagian lain tubuh namun tidak menimbulkan rasa gatal. Gejala selanjutnya yaitu terdapat lesi lembab putih seperti kutil di pangkal paha.
Selain itu, ada juga gejala lain seperti kelenjar getah bening bengkak, demam, rambut rontok, dan berat badan turun.
Jika gejala sifilis stadium sebelumnya tidak mendapatkan pengobatan selama bertahun-tahun, infeksi dapat berlanjut ke tahap terakhir yaitu sifilis tersier.
Pada tahap ini, seseorang akan mengalami gejala yang ditandai dengan munculnya masalah pada jantung, otak, dan saraf.
Bahkan, seseorang bisa berisiko menjadi lumpuh, buta, tuli, demensia, impotensi, hingga berujung kematian.
Baca juga: Apakah Sifilis Bisa Disembuhkan? Simak Penjelasan Ahli Berikut
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, penyakit sifilis bisa sembuh asalkan penderita menjalani pengobatan sesuai anjuran dokter.
Umumnya, pasien dengan tahap awal sifilis akan mendapatkan pengobatan berupa suntikan penisilin benzatin.
Sebagai pengobatan lini kedua, dokter akan memberikan obat antibiotik seperti doksisiklin, ceftriaxone, atau azitromisin.
Pemberian dosis antibiotik juga bisa terus ditingkatkan, sesuai dengan tahap sifilis yang berkembang.
Jika penderita hamil atau memiliki alergi penisilin, dokter akan memberikan pengobatan melalui proses yang disebut desensitisasi, sehingga penderta bisa minum obat dengan aman tanpa efek samping.
Setelah menyimak masa inkubasi sifilis lengkap dengan pengobatannya, Anda yang mendapati atau merasakan gejala sifilis baiknya berkonsultasi ke dokter. Dengan begitu, penyakit tidak berkembang ke tahap yang lebih lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.