Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

29 Tanda-tanda Sifilis Kongenital yang perlu Diwaspadai Orangtua

Kompas.com - 09/11/2023, 15:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber WebMD, CDC

KOMPAS.com - Sifilis kongenital dapat menyebabkan bayi memiliki masalah kesehatan yang serius.

Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sifilis kongenital adalah penyakit yang terjadi ketika seorang ibu yang mengidap sifilis menularkannya kepada janin dalam kandungan.

Baca juga: Kenali Apa Itu Sifilis Kongenital, Penyebab, Gejala, dan Komplikasinya

Bagaimana sifilis dapat memengaruhi kesehatan bayi Anda tergantung pada berapa lama Anda mengidapnya dan bagaimana Anda mendapatkan pengobatan.

Artikel ini akan mengulas secara ringkas terkait gejala sifilis kongenital yang perlu diperhatikan oleh para orangtua.

Baca juga: Kasus Sifilis pada Bayi Meningkat di Amerika maupun Indonesia

Apa bahaya sifilis kongenital pada bayi?

Bahaya sifilis pada bayi sangatlah besar. Ini dapat menyebabkan bayi mengalami hal berikut:

  • Keguguran (kehilangan bayi saat hamil)
  • Bayi lahir mati
  • Bayi lahir prematur
  • Berat badan lahir rendah
  • Kematian sesaat setelah lahir

Kematian bayi yang tak lama setelah lahir disebut sebagai kematian neonatal. Ini biasanya terjadi ketika bayi meninggal dalam 28 hari pertama kehidupannya.

Sementara itu, bayi yang hidup dengan mengidap penyakit menular seksual bawaan ini juga berisiko besar mengalami gangguan kesehatan sebagai berikut:

  • Cacat pada tulang
  • Anemia berat
  • Pembesaran hati dan limpa
  • Penyakit kuning
  • Masalah pada otak dan saraf, termasuk kebutaan dan tuli
  • Meningitis
  • Ruam pada kulit

Baca juga: 8 Tanda-tanda Sifilis pada Wanita yang Harus Diwaspadai

Apa saja tanda-tanda sifilis kongenital?

Mengutip WebMD, gejala sifilis pada bayi dapat muncul secara dini atau pada tahap lanjut.

Tanda-tanda sifilis kongenital dini cenderung terjadi pada usia 3-14 minggu. Namun, gejalanya bisa juga muncul paling lambat saat bayi berusia 5 tahun.

Gejala pada tahap ini meliputi berikut:

  • Peradangan atau pengerasan pada tali pusat bayi
  • Demam
  • Masalah kulit
  • Ruam
  • Berat badan lahir rendah
  • Kadar kolesterol tinggi saat lahir
  • Meningitis
  • Anemia
  • Jumlah monosit (sejenis sel darah putih) yang lebih tinggi dalam darah bayi
  • Ukuran hati atau limpa yang lebih besar
  • Penyakit kuning
  • Kejang
  • Kulit mengelupas yang mempengaruhi telapak tangan dan telapak kaki bayi
  • Masalah mental pada bayi
  • Periostitis (peradangan di sekitar tulang yang menyebabkan nyeri pada anggota badan dan persendian)
  • Pilek
  • Rambut rontok
  • Peradangan pada mata bayi
  • Radang paru-paru

Baca juga: Tanda-tanda Sifilis pada Bayi yang Perlu Diwaspadai

Lalu, tanda-tanda sifilis kongenital lanjut biasanya muncul setelah bayi berusia 5 tahun.

Bisa juga gejala penyakit menular seksual ini tidak terdiagnosis hingga usianya lebih besar.

Gejala yang dapat muncul dapat meliputi berikut:

  • Sakit tulang
  • Penyakit mata
  • Hutchinson teeth
  • Keratitis interstisial (penglihatan kabur, robekan abnormal, nyeri mata, dan kepekaan terhadap cahaya)
  • Hidung pelana
  • Tulang yang tampak menonjol di dahi
  • Langit-langit yang melengkung tinggi
  • Tulang rahang atas yang pendek
  • Gangguan pendengaran
  • Mulut terbelah atau pecah-pecah

Baca juga: 5 Komplikasi Sifilis yang Harus Diwaspadai

Untuk diketahui bahwa tidak semua bayi mengalami kondisi yang sama.

Menurut CDC, tidak semua bayi menunjukkan gejala sifilis kongenital saat lahir.

Biasanya, masalah kesehatan ini berkembang pada beberapa minggu pertama setelah kelahiran, tetapi bisa juga terjadi bertahun-tahun kemudian.

Namun tanpa pengobatan, bayi bisa mengalami masalah serius.

Jika bayi tidak mendapatkan pengobatan sifilis kongenital dan tiba-tiba gejala muncul, akan mengakibatkan kematian karena infeksi penyakit menular seksual ini.

Baca juga: 4 Faktor Risiko Penyebab Sifilis yang Perlu Diwaspadai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau