Ada beberapa faktor yang mungkin membuat seseorang lebih mungkin terkena PTSD setelah peristiwa traumatis, seperti:
- Mengalami trauma yang intens atau berkepanjangan
- Pernah mengalami trauma lain di awal kehidupan, seperti pelecehan masa kanak-kanak
- Memiliki pekerjaan yang meningkatkan risiko terkena peristiwa traumatis, seperti anggota militer dan petugas pertolongan pertama
- Memiliki masalah kesehatan mental lainnya, seperti kecemasan atau depresi
- Memiliki masalah dengan penyalahgunaan zat, seperti minum berlebihan atau penggunaan narkoba
- Kurangnya sistem pendukung yang baik dari keluarga dan teman
- Memiliki saudara sedarah dengan masalah kesehatan mental, termasuk kecemasan atau depresi
Baca juga: Apakah Kesepian Merupakan Masalah Kesehatan Mental?
Menurut Cleveland Clinic, seseorang dapat didiagnosis PTSD, jika memiliki gejala yang sama lebih dari sebulan dan menyebabkan tekanan atau masalah yang signifikan dalam fungsi sehari-hari.
Gejala PTSD terbagi dalam empat kategori yaitu:
-
Kenangan yang mengganggu
- Pikiran yang mengganggu, seperti ingatan yang berulang dan tidak disengaja
- Mimpi buruk
- Kilas balik peristiwa traumatis, yang bisa sangat jelas dan terasa nyata.
-
Penghindaran
- Menghindari pengingat peristiwa traumatis, meliputi orang, tempat, aktivitas, benda, dan situasi
- Menghindari mengingat atau memikirkan peristiwa traumatis
- Menghindari pembicaraan tentang apa yang terjadi atau bagaimana perasaan Anda tentang hal itu.
Baca juga: Dampak Judi untuk Kesehatan Mental dan Cara Mengatasinya
-
Perubahan cara berpikir dan suasana hati
- Tertanam rasa ketakutan, kengerian, kemarahan, rasa bersalah, atau malu yang berkelanjutan
- Hilangnya ingatan akan aspek-aspek penting dari peristiwa traumatis
- Pikiran dan perasaan negatif atau menyimpang yang berkelanjutan tentang diri sendiri atau orang lain
- Pemikiran yang menyimpang tentang sebab atau akibat peristiwa itu terjadi, yang berujung pada sikap menyalahkan diri sendiri atau orang lain
- Merasa terpisah dari orang lain
- Tidak lagi menikmati aktivitas yang pernah dilakukan sebelum peristiwa traumatis terjadi
- Tidak dapat merasakan emosi positif
-
Perubahan reaksi fisik dan emosional
- Mudah marah dan meledakan kemarahan
- Perilaku sembrono atau merusak diri sendiri
- Terlalu waspada terhadap lingkungan sekitar (hypervigilance)
- Mudah terkejut
- Kesulitan untuk berkonsentrasi atau tidur.
Baca juga: Dampak Media Sosial bagi Kesehatan Mental Anak
Gangguan mental ini dapat mengganggu seluruh fungsi hidup seseorang, meliputi bekerja, menjalin hubungan, mengelola kesehatan, dan sebagainya di kehidupan sehari-hari.
Memiliki PTSD juga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental lainnya.
Kondisi berikut ini bisa menjadi komplikasi PTSD yang dapat memperburuk gejalanya:
- Gangguan suasana hati
- Gangguan kecemasan
- Kondisi neurologis, termasuk demensia
- Gangguan penggunaan zat, termasuk kecanduan alkohol dan narkoba
- Pikiran dan tindakan untuk bunuh diri
Jika Anda atau orang terdekat Anda memiliki pikiran dan perasaan yang mengganggu tentang peristiwa traumatis, segeralah untuk konsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan mental.
Mendapatkan pengobatan sesegera mungkin dapat membantu mencegah gejala PTSD semakin parah.
Baca juga: Apa Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.