Karena tidak terserap maupun pecah, polifenol bisa menjadi bahan bakar bagi bakteri usus sehingga dapat meningkatkan kesehatan usus dan sistem kekebalan tubuh.
Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Nutrition melaporkan, orang yang minum teh tanpa gula secara rutin mengalami penurunan kadar kolesterol total dan kolesterol low-density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat dibandingkan individu yang tidak mengonsumsi teh.
Selain itu, hasil dari beberapa uji klinis lainnya juga menunjukkan bahwa konsumsi teh dapat membantu menurunkan faktor risiko penyakit kardiovaskular, termasuk kolesterol LDL, trigliserida, serta tekanan darah sistolik dan diastolik.
Baca juga: 9 Manfaat Minum Teh Hijau dengan Lemon, Bisa Turunkan Berat Badan
Berbeda dengan kopi yang dianggap memberi energi, teh umumnya dipandang sebagai minuman yang menenangkan.
Teh mengandung asam amino l-theanine yang memiliki efek relaksasi karena dapat meningkatkan gelombang alfa di otak sehingga bisa untuk mengurangi stres dan kecemasan.
Manfaat teh berikutnya adalah mengurangi risiko kanker, terutama kanker mulut, hati, payudara, dan usus besar.
Kendati demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait manfaat minum teh dalam mencegah kanker.
Beberapa studi menunjukkan bahwa teh, terutama teh hijau atau greentea bisa menjaga kepadatan tulang dan mencegah risiko patah tulang karena kandungan senyawa polifenolnya.
Meski ada banyak manfaat minum teh yang bisa kita petik, Kamu sebaiknya membatasi konsumsi teh maksimal 4 cangkir per hari atau sesuai rekomendasi ahli gizi.
Minum teh secara berlebihan bisa menyebabkan gangguan tidur, mengganggu penyerapan zat besi, dan memicu kecemasan.
Baca juga: Minum Teh Hitam Bisa Tunda Kematian, Kok Bisa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.