Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Diabetes dengan Olahraga Jalan Cepat

Kompas.com - 16/01/2024, 06:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Tidak semua orang menikmati olahraga lari. Napas yang tersengal-sengal, terkadang perut tidak nyaman, dan kaki terasa berat, padahal baru berlari satu kilometer.

Jalan cepat bisa jadi alternatif bagi orang yang tidak menyukai kegiatan lari, terlebih jika ingin menjaga kebugaran dan mencegah penyakit diabetes.

Menurut studi yang dimuat dalam British Journal of Sport Medicine, rutin melakukan jalan cepat secara signifikan akan menurunkan risiko diabetes tipe dua.

Kesimpulan itu itu berdasarkan 10 studi jangka panjang yang dimuat antara tahun 1999 dan 2022, serta melibatkan lebih dari 508.000 orang dewasa di Amerika Serikat, Inggris Raya, dan Jepang.

Salah satu temuan studi itu menyebut, dibandingkan dengan jalan santai, berjalan dengan kecepatan sekitar 3.2 km/jam - 4.8 km/jam, berkaitan dengan penurunan risiko diabetes melitus sampai 15 persen.

Baca juga: Olahraga Jalan Cepat atau Lari, Mana yang Lebih Sehat?

Olahraga rutin akan meningkatkan sensitivitas insulin, membuat sel-sel otot menyerap glukosa dengan efektif selama dan setelah berolahraga.

Selain itu, olahraga kardio seperti berlari, berenang, atau jalan cepat, akan mengurangi peradangan kronik, yang dikaitkan dengan diabetes.

Walau kita mungkin merasa prosentase penurunannya relatif kecil, tetapi jalan cepat secara rutin punya banyak manfaat.

Kita akan membakar kalori lebih banyak dan berat badan akan terjaga. Jalan cepat juga melibatkan kelompok otot sehingga selain otot lebih kencang, postur tubuh dan keseimbangan juga akan membaik.

Pentingnya faktor durasi

Dalam melakukan jalan cepat, faktor durasi lebih penting dibandingkan kecepatan atau jarak tempuh.

Makin tinggi durasinya, maka makin banyak total waktu kita melatih sistem kardiovaskular, sehingga peningkatkan detak jantung juga lebih baik.

Kuncinya adalah naikknya durasi dan kecepatan secara bertahap. Jika selama ini kita lebih banyak duduk, mulailah jalan kaki secara perlahan kemudian tingkatkan kecepatan dan durasinya.

Selain waktu olahraga khusus, kita juga bisa mempraktikkan jalan cepat di mana pun, misalnya dalam perjalanan dari stasiun menuju gedung kantor setiap hari.

Baca juga: Kapan Seseorang Dikatakan Menderita Diabetes? Ini Penjelasannya...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau